- Senin, 14 Mei 2018 16:54 WIB
Jakarta (Kemenag) --- Lebih 1.000 pendakwah deklarasikan Gerakan
Nasional Muballigh Bela Negara (GN-MBN) di Asrama Haji Pondok Gede,
Jakarta. Deklarasi ini disaksikan Presiden Jokowi yang hadir didampingi
Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin.
Deklarasi ini dilakukan bersamaan kegiatan Halaqah Nasional Hubbul Wathan yang diselenggarakan oleh Ikhwanul Muballighin. Ketua Ikhwanul Mubalighin Mujib Chudlori menyatakan bahwa Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara dilaksanakan sebagai wujud kecintaan pada NKRI.
"Hubbul Wathan Minal Iman. Cinta tanah air sebagian dari iman. Oleh karena itu, kewajiban tiap muslim untuk menjaga dan membela negaranya. Ikhwanul Muballighin siap berada di garis terdepan membela negara dan membela agama," tutur Mujib, Senin (14/05).
Dipimpin Rokhmin Dahuri, para juru dakwah ini kemudian membacakan deklarasi sebagai berikut :
Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara
1. Kami Ikhwanul Muballighin dengan ini mendeklarasikan muballigh bela negara, yaitu muballigh :
2. Menjunjung tinggi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan bela negara guna menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Menanamkan jiwa dan sikap kepahlawanan, cinta tanah air dan bela negara guna menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia secara berkelanjutan.
4. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam yang Rahmatan Lil’Alamin, inklusif, moderat menghargai kemajemukan realitas budaya dan bangsa sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Menolak dan melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila dan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, perbuatan intoleransi, radikalisme, komunisme, liberalisme dan segala jenis kemaksiatan dan terorisme diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kegiatan tersebut. Jokowi pun menyatakan, menjadi kewajiban bersama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala ancaman. “Saya kira ini (deklarasi) harus diteruskan dan ditindaklanjuti,” kata Jokowi.
Menurutnya, negara Indonesia adalah negara besar. Maka untuk membuat perubahan dan kemajuan butuh upaya yang juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Bahwa negara kita masih banyak kekurangan, ya, saya akui. Negara kita negara besar, mari kita benahi bersama,” ajaknya.
Deklarasi ini dilakukan bersamaan kegiatan Halaqah Nasional Hubbul Wathan yang diselenggarakan oleh Ikhwanul Muballighin. Ketua Ikhwanul Mubalighin Mujib Chudlori menyatakan bahwa Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara dilaksanakan sebagai wujud kecintaan pada NKRI.
"Hubbul Wathan Minal Iman. Cinta tanah air sebagian dari iman. Oleh karena itu, kewajiban tiap muslim untuk menjaga dan membela negaranya. Ikhwanul Muballighin siap berada di garis terdepan membela negara dan membela agama," tutur Mujib, Senin (14/05).
Dipimpin Rokhmin Dahuri, para juru dakwah ini kemudian membacakan deklarasi sebagai berikut :
Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Bela Negara
1. Kami Ikhwanul Muballighin dengan ini mendeklarasikan muballigh bela negara, yaitu muballigh :
2. Menjunjung tinggi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan bela negara guna menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Menanamkan jiwa dan sikap kepahlawanan, cinta tanah air dan bela negara guna menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia secara berkelanjutan.
4. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam yang Rahmatan Lil’Alamin, inklusif, moderat menghargai kemajemukan realitas budaya dan bangsa sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Menolak dan melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila dan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, perbuatan intoleransi, radikalisme, komunisme, liberalisme dan segala jenis kemaksiatan dan terorisme diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kegiatan tersebut. Jokowi pun menyatakan, menjadi kewajiban bersama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala ancaman. “Saya kira ini (deklarasi) harus diteruskan dan ditindaklanjuti,” kata Jokowi.
Menurutnya, negara Indonesia adalah negara besar. Maka untuk membuat perubahan dan kemajuan butuh upaya yang juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Bahwa negara kita masih banyak kekurangan, ya, saya akui. Negara kita negara besar, mari kita benahi bersama,” ajaknya.