Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama RI
melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggelar acara launching
dua buku tentang Pendidikan Islam, pada Senin (23/03/2015) di Aula H.M.
Rasyidi, Kementerian Agama, Jl. Thamrin Jakarta Pusat. Kedua buku yang
dilaunching berjudul "Mendidik Tanpa Pamrih" dan "Mutiara Terpendam".
Launching kedua buku ini dihadiri oleh para pejabat Eselon I hingga Eselon IV di lingkungan Kementerian Agama RI, para
duta besar dari beberapa negara sahabat, penulis buku, beberapa
pendidik yang ditulis dalam buku ini, serta para santri penerima
beasiswa Kemenag.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan
Islam, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa buku yang dilaunching merupakan
karya para pejuang pendidikan dan bibit-bibit unggul pendidik Islam.
Buku "Mendidik Tanpa Pamrih" menceritakan 50 tokoh yang sudah
mengabdikan ilmunya kepada masyarakat terpencil dan menjadi motivator
dalam komunitasnya, serta menjadi pendidik yang mengajar dengan penuh
hati dan cinta.
Sedangkan buku "Mutiara Terpendam" menguak profil
anak-anak santri yang berprestasi, yang berasal dari lereng gunung,
kampung yang becek, yang berhasil menuntut ilmu di berbagai perguruan
tinggi ternama di Indonesia. Kamaruddin berharap semoga anak-anak
tersebut akan menjadi generasi penerus yang cerdas dan berakhlakul
karimah.
Pada kesempatan lain, Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama, Nur Syam menyampaikan apresiasinya terhadap penerbitan kedua
buku ini. Nur Syam mengatakan bahwa untuk menjadi pejuang pendidikan
tidak harus menjadi Doktor ataupun Profesor, tetapi banyak cara untuk
menjadi pejuang pendidikan. Namun demikian, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini (sekarang UIN
Sunan Ampel) tetap berharap kepada seluruh jajaran Kementerian Agama
supaya banyak yang menjadi Doktor dan Profesor. Nur Syam juga berujar
bahwa sesuatu yang tidak tertulis, yang biasanya dianggap biasa, akan
menjadi sesuatu yang luar biasa ketika ditulis.
Pada kesempatan akhir, Menteri Agama Lukman Hakim
Saefuddin dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh anak
Indonesia, para santri penerima beasiswa yang merupakan mutiara
terpendam, dan kepada para pejuang pendidikan yang selalu semangat
mengajarkan umat.
Setelah peluncuran buku selesai, acara dilanjutkan
dengan diskusi yang bertemakan "Menakar Kehadiran Negara Dalam
Pendidikan Islam". Diskusi ini menghadirkan narasumber Menteri Agama R.I, Lukman Hakim Saefuddin, Prof. Dr. Soedijarto, MA, dan Darmaningtyas.
(yk/ra).