Halaman

Rabu, 25 Mei 2011

Kelas menulis Wikipedia untuk umum telah dibuka untuk setiap minggunya. Anda dapat mengikutinya!

Adam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Lukisan yang menggambarkan Adam dan Hawa.

Adam (Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar 5872-4942 SM)[1] adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Adam menurut Islam

Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Safi Allah.

Menurut ajaran agama Samawi, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan (kembar). Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.

Menurut Ibnu Humayd, Salamah, Ibnu Ishaq, anak-anak Adam adalah: Cayn dan saudara perempuannya, Abel dan Labuda, Ashut dan saudara perempuannya. Seth dan Hazura, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40 anak kembar.

[sunting] Genealogi

  • Syits/Seth kembar Azura
  • Habil/Abel kembar Labuda/Abudah
  • Qabil/Qhabil kembar Qalima/Iqlima

Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah termasuk anak Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.

[sunting] Wujud Adam

Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter).[2] Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.[3]

Menurut ajaran Islam, Adam adalah manusia sempurna, berjalan tegak dengan kedua kakinya, berpakaian yang menutup aurat, berbahasa fasih dengan jutaan kosa kata. Dia adalah seorang nabi yang menerima wahyu dari Allah serta syariat khusus untuk manusia saat itu.

Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan makhluk purba. Ia adalah makhluk penghuni surga yang penuh peradaban maju. Turun ke muka bumi bisa dikatakan sebagai Manusia dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (Pemimpin) di muka bumi dan ia dikatakan jenis makhluk terbaru di muka bumi yang sebelumnya belum pernah ada.

Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik (diCiptakan Allah sebagai Mahkluk yang paling Sempurna). Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Al Israa' 17:70)

Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)

Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba-nya Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya (tentu teori ketauhidan /keimanan sangat jauh berbeda dengan teori evolusi). Ajaran Islam meletakkannya dalam Rukun Iman.

[sunting] Makhluk sebelum Adam

Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi yang diturunkan dimuka bumi sebagai Manusia dan diangkat /ditunjuk Allah sebagai Khalifah (pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai Makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi, itu yang menjadi kegusaran para Malaikat.

Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri dari Malaikat, Jin, Hewan, Tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata Ummat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang berbunyi:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan ummat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:32)

[sunting] Arkeologi

Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.

Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok makhluk ini kemudian dinamakan oleh para arkeolog sebagai Neanderthal.

Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak diatas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.

[sunting] Penafsir Al-Qur'an dan Hadits

Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin:

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27)

Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)

Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."

Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.

Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 ummat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging.

[sunting] Penciptaan Adam

Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:

Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)

Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)

Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.

Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.

Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.

[sunting] Kesombongan Iblis

Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya Azazil (bangsa Jin) yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.

Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum Azazil dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak, kemudian ia dinamakan Iblis. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.

Azazil dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, Azazil justru mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.

[sunting] Pengetahuan Adam

Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.

[sunting] Adam menghuni surga

Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Hawa untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:

Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)

[sunting] Tipu daya Azazil

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, Azazil mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai (pada hakikatnya tak satu mahkluk pun yang mengetahui apa salah satu RAHASIA terbesar ALLAH hingga Azazil menjalankan skenarionya kepada Nabi Adam as dan Hawa???, sebab Allah pun tidak melarang Azazil melakukan penyesatan itu!. sungguh Allah Maha Benar dan Maha Mengetahui.

Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:

Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)

Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:

Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Jadi sesungguhnya, Allah lah pemilik skenario melalui PenciptaanNya atas segala sesuatu di Alam Semesta ini! maka bukan karena dosa Nabi Adam as dan Hawa diturunkan dimuka Bumi, sebab Allah telah mengampuni mereka. Nabi Adam as dan Hawa berdosa lalu dimaafkan Allah adalah iktibar bahwa kelak anak cucu Adam as, bila berdosa kepada Allah dan dosanya termasuk dosa besar lalu benar-benar bertaubat taubat nasuha sebagaimana Nabi Adam as, diterima Allah taubatnya.

[sunting] Adam dan Hawa turun ke bumi

Adam dan Hawa kemudian turun dari Surga menuju ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.

Menurut kisah Adam diturunkan di Safa (Srilanka) dipuncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Marwa. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Srilanka, karena menurut kisah daerah Srilanka nyaris mirip dengan keadaan surga.[4] Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.

Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.

Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.

[sunting] Adam menurut Yahudi dan Kristen

Lukisan mural berjudul Penciptaan Adam karya Michelangelo di atap Kapel Sistine di Vatikan yang menggambarkan peristiwa penciptaan Adam dan Hawa.
Usia dalam Alkitab
Nama Umur LXX
Metusalah 969 969
Yared 962 962
Nuh 950 950
Adam 930 930
Set 912 912
Kenan 910 910
Enos 905 905
Mahalaleel 895 895
Lamekh 777 753
Sem 600 600
Eber 464 404
Kenan 460
Arpakhsad 438 465
Selah 433 466
Henokh 365 365
Peleg 239 339
Rehu 239 339
Serug 230 330
Ayub 210? 210?
Terah 205 205
Ishak 180 180
Abraham 175 175
Nahor 148 304
Yakub 147 147
Esau 147? 147?
Ismael 137 137
Lewi 137 137
Amram 137 137
Kehat 133 133
Laban 130+ 130+
Debora 130+ 130+
Sara 127 127
Miryam 125+ 125+
Harun 123 123
Ribka 120+ 120+
Musa 120 120
Yusuf 110 110
Yosua 110 110

Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh.

Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah[5]. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah Irak saat ini). Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang. Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah, tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Adam dan Hawa mempunyai tiga orang anak yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, Habel, Set, dan yang lainnya[6]. Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan Set dan Awan, yang menikah dengan Kain. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain, tetapi nama mereka tidak disebutkan.

Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun. Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher, memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh, sembilan generasi setelah Adam. Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun. Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan[7].

Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka.

[sunting] Adam menurut Baha'i

Menurut pandangan Baha'i, Adam adalah perwujudan Allah yang pertama dalam sejarah[8]. Penganut Baha'i meyakini bahwa Adam memulai siklus Adamik yang berlangsung selama 6.000 tahun dan berpuncak pada Nabi Muhammad[9].

[sunting] Referensi

  1. ^ Adam diperkirakan hidup pada tahun 5872 - 4942 SM
  2. ^ “Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta“ (Hadits riwayat Imam Bukhari).
  3. ^ Tinggi Nabi Adam 27,432 meter di situs mifsifeui.wordpress.com
  4. ^ [http://www.sacredsites.com/asia/sri_lanka/adams_peak.html Adam's Peak: An Arab tradition tells that when Adam was expelled from heaven, God put him on the peak to make the shock less terrible - Ceylon being that place on earth closest to and most like heaven.
  5. ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=1&c=1#26
  6. ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=1&c=5#4
  7. ^ http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=6&c=3#16
  8. ^ Taherzadeh, Adib (1972). The Covenant of Baha'u'llah. Oxford, Inggris: George Ronald. hlm. hlm. 32. ISBN 0-85398-344-5.
  9. ^ Surat yang ditulis atas nama Universal House of Justice kepada setiap umat pada tanggal 13 Maret 1986. Effendi, Shoghi (1983). Hornby, Helen (editor). ed. Lights of Guidance: A Baha'i Reference File. Baha'i Publishing Trust, New Delhi, India. hlm. hlm. 500. ISBN 81-85091-46-3. http://bahai-library.com/?file=hornby_lights_guidance.

[sunting] Pranala luar

10 Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia


Sebagai agama dengan penganut terbesar nomer dua di dunia, Islam menjadi agama yang pemeluknya tersebar di seluruh penjuru dunia. Hampir di semua negara di belahan dunia, pasti ada penduduk muslimnya. Dan dalam postingan kali ini, saya akan memberikan artikel tentang 10 negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj__uOOSRmeAn-OKVYFBJTdRDKUPlUmTEOuyEi4Kpinc20JwaT5KtGNEpl3OHW3UZz9JJ5xI943KKUcexEvJw1TWFGWmCjqxkpez4tlNvHTucuktVld7TLt9ptxWITqf3ZyyZ7Q-T4Lq78C/s400/muslim_family.jpg

Berikut adalah daftar 10 besar negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia

1. Indonesia : 182,570,000 orang
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Meskipun 88% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam. Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

2. Pakistan : 134,480,000 orang
Pakistan adalah sebuah negara yang terletak di Asia Selatan. Dengan lebih dari 150 juta penduduk, Nama Pakistan diambil dari awalan daerah Punjab, Afghan, Kashmir, Sind dan Baluchistan. Sedangkan dalam bahasa Persi Pak berarti suci dan Stan bermakna negara sehingga para pendiri Pakistan mengharapkan adanya negara suci menurut ajaran Islam.

3. India : 121,000,000 orang
Islam adalah agama yang kedua terbesar kedua setelah agama Hindu (80.5%). Ada sekitar 174 juta Muslim, 16.4% dari jumlah penduduk. Sejak pengenalannya ke India, Islam telah membuat penyumbangan keagamaan, kesenian, falsafah, kebudayaan, kemasyarakatan dan politik kepada sejarah, warisan dan kehidupan India.

4. Bangladesh : 114,080,000 orang
Islam adalah agama terbesar Bangladesh, yang muslim penduduk lebih dari 130 juta dan merupakan hampir 88% dari total jumlah penduduk, berdasarkan sensus 2001. Islam datang ke wilayah Bengal sejak abad ke-13, terutama oleh kedatangan para pedagang Arab, Persia Saints dan penaklukan daerahl Salah satu yang terkenal adalah suci Islam, Shah Jalal.

5. Turki : 65,510,000 orang
Daerah yang terdiri dari Turki moden mempunyai tradisi Islam yang lama dan kaya melatar belakang ke zaman permulaan Seljuk dan Empayar Uthmaniyyah. Orang Turki secara kebudayaan dan sejarah adalah umat Islam.

6. Iran : 62,430,000 orang
Sejarah awal Iran meliputi negara Iran dan juga negara-negara tetangganya yang mempunyai persamaan dalam kebudayaan dan bahasa. Ketika itu, negara-negara ini diperintah oleh kekaisaran-kekaisaran seperti Media dan Akhemenid. Sassania adalah kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Kemudian Persia bergabung menjadi sebagian khilafah Islam awal.

7. Mesir : 58,630,000 orang
Islam menyentuh wilayah Mesir pada 628 Masehi. Ketika itu Rasulullah mengirim surat pada Gubernur Mukaukis -yang berada di bawah kekuasaan Romawi-mengajak masuk Islam. Rasul bahkan menikahi gadis Mesir, Maria. Pada 639 Masehi, ketika Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab, 3000 pasukan Amru bin Ash memasuki Mesir dan kemudian diperkuat pasukan Zubair bin Awwam berkekuatan 4000 orang. Mukaukis didukung gereja Kopti menandatangani perjanjian damai. Sejak itu, Mesir menjadi wilayah kekuasaan pihak Islam. Di masa kekuasaan Keluarga Umayah, dan kemudian Abbasiyah, Mesir menjadi salah satu provinsi seperti semula. Khalifah Muiz membangun Masjid Besar Al-Azhar (dari “Al-Zahra”, nama panggilan Fatimah) yang dirampungkan pada 17 Ramadhan 359 Hijriah, 970 Masehi. Inilah yang kemudian bekembang menjadi Universitas Al-Azhar sekarang, yang juga merupakan universitas tertua di dunia saat ini.

8. Nigeria : 53,000,000 orang
Islam dianut oleh 50% dari total penduduk Nigeria, Penyebaran Islam di Nigeria dibagi dalam tiga periode, yaitu periode Trans Sahara dan Afrika Utara, periode Atlantik dan periode kemerdekaan. di samping melakukan perdagangan, para pedagang Muslim juga memperkenalkan misi utama ajaran Islam, yaitu mengembangkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan.

9. Algeria (Al-Jazair) : 30,530,000 orang
Islam pertama kali dibawa ke Aljazair oleh Bani Umayyah setelah invasi dinasti dari Uqba bin Nafi, dalam berlarut-larut proses penaklukan dan konversi yang membentang 670-711. Namun, seperti di Timur Tengah itu sendiri, mereka berusaha untuk menggabungkan baru mereka Islam dengan perlawanan terhadap aturan luar negeri kekhalifahan – sebuah ceruk yang Khawarij dan Syiah “ajaran sesat” diisi dengan sempurna.

10. Maroko : 28,780,000 orang
Maroko modern pada abad ke-7 M merupakan sebuah wilayah Barbar yang dipengaruhi Arab. Bangsa Arab yang datang ke Maroko membawa adat, kebudayaan dan ajaran Islam. Sejak itu, bangsa Barbar pun banyak yang memeluk ajaran Islam.

Dunia agama tertua ditemukan di Botswana

Batu suci python

On this six meters long by two meter high stone, which resembles a python, researchers found 300-400 indentations that must have been made by humans. Pada enam meter panjang oleh dua batu meter, yang menyerupai ular, peneliti menemukan 300-400 lekukan yang harus telah dibuat oleh manusia.

© S Coulson/UiO/afrol News © S Coulson / UiO / afrol Berita
afrol News , 1 December - Archaeologists have discovered what seems to be remains of the world's earliest religious worship site in the remote Ngamiland region of Botswana. Berita afrol , 1 Desember - Arkeolog telah menemukan apa yang tampaknya sisa-sisa agama ibadah situs awal dunia di wilayah terpencil Ngamiland Botswana. Here, our ancestors performed advanced rituals, worshipping the python some 70,000 years ago. Di sini, nenek moyang kita melakukan ritual maju, menyembah python beberapa 70.000 tahun yang lalu. The sensational discovery strengthens Africa's position as the cradle of modern man. Penemuan sensasional memperkuat posisi Afrika sebagai tempat lahir manusia modern.

The new archaeological findings in Botswana show that our ancestors in Africa engaged in ritual practice 70,000 years ago - some 30,000 years earlier than the oldest findings in Europe, according to a report printed in the research magazine 'Apollon' published by the University of Oslo (Norway). Temuan arkeologi baru di Botswana menunjukkan bahwa nenek moyang kita di Afrika terlibat dalam praktek ritual 70.000 tahun yang lalu - sekitar 30.000 tahun lebih awal dari temuan tertua di Eropa, menurut laporan dicetak di majalah penelitian Apollon 'diterbitkan oleh University of Oslo ( Norwegia).

While, up until now, scholars have largely held that man's first rituals were carried out over 40,000 years ago in Europe, it now appears that they were wrong about both the time and place. Sementara, sampai sekarang, para sarjana telah diadakan ritual pertama sebagian besar orang itu dilakukan lebih dari 40.000 tahun yang lalu di Eropa, sekarang tampak bahwa mereka salah tentang kedua waktu dan tempat. Associate Professor Sheila Coulson, from the Oslo University, however claims to have proof that modern humans started performing advanced rituals in Africa 70,000 years ago. Associate Professor Sheila Coulson, dari Universitas Oslo, namun mengklaim memiliki bukti bahwa manusia modern mulai melakukan ritual maju di Afrika 70.000 tahun yang lalu. She discovered mankind's oldest known ritual in Botswana. Dia menemukan upacara tertua yang dikenal manusia di Botswana.

Ms Coulson made the discovery while searching for Middle Stone Age artefacts in the only hills present for hundreds of kilometres in any direction in Ngamiland, north-western Botswana. Ms Coulson membuat penemuan sambil mencari Tengah Zaman Batu artefak di perbukitan hanya hadir untuk ratusan kilometer ke segala arah di Ngamiland, Botswana utara-barat. This group of small peaks within the Kalahari Desert is known as the Tsodilo Hills and is famous for having the largest concentration of rock paintings in the world, some being more than 1,500 years old. Kelompok ini puncak kecil di dalam Kalahari Desert dikenal sebagai Hills Tsodilo dan terkenal karena memiliki konsentrasi terbesar lukisan batu di dunia, beberapa lebih dari 1.500 menjadi tahun. Tsodilo is listed as a Unesco World Heritage Site. Tsodilo terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

The Tsodilo Hills are still a sacred place for the local San people, who call them the "Mountains of the Gods" and the "Rock that Whispers". The Hills Tsodilo masih merupakan tempat suci bagi masyarakat San lokal, yang menyebut mereka "Pegunungan para Dewa" dan "Rock yang Bisikan". The San people - known as Basarwa or Bushmen in Botswana - are know to be Southern Africa's indigenous population. Orang-orang San - dikenal sebagai Basarwa atau Bushmen di Botswana - yang tahu harus penduduk pribumi Afrika Selatan. San guides who lead archaeologists to the Tsodilo Hills must first check with their deity to ascertain whether they are welcome there. panduan San yang memimpin arkeolog ke Hills Tsodilo harus terlebih dahulu memeriksa dengan dewa mereka untuk memastikan apakah mereka dipersilakan sana.

The python is still one of the San people's most important sacred animals. python ini masih salah satu hewan paling penting rakyat San suci. According to their creation myth, mankind descended from the python and the ancient, arid streambeds around the hills are said to have been created by the python as it circled the hills in its ceaseless search for water. Menurut mitos penciptaan mereka, manusia turun dari python dan, kuno aliran sungai kering di sekitar bukit dikatakan telah diciptakan oleh python seperti yang mengelilingi bukit-bukit dalam pencarian tanpa henti untuk air.

Ms Coulson's discovery shows that locals even thousands of years ago had a specific ritual location associated with the python. Penemuan Ms Coulson's menunjukkan bahwa penduduk setempat bahkan ribuan tahun yang lalu memiliki lokasi ritual tertentu yang berhubungan dengan ular. The ritual was held in a little cave on the northern side of the Tsodilo Hills. Ritual diadakan di sebuah gua kecil di sisi utara Hills Tsodilo. The cave itself is so secluded and access to it is so difficult that it was not even discovered by archaeologists until the 1990s. Gua sendiri begitu terpencil dan akses ke sangat sulit itu bahkan tidak ditemukan oleh arkeolog sampai 1990-an. The first archaeologists at the site noticed two paintings on one side of the cave and a rock with a large number of indentations in it on the other side. Para arkeolog pertama di situs melihat dua lukisan di salah satu sisi gua dan batu dengan sejumlah besar lekukan di dalamnya di sisi lain.

When Ms Coulson and her team entered the cave this summer, it struck them that the Ketika Ms Coulson dan timnya memasuki gua musim panas ini, menghantam mereka bahwa

Botswana Tsodila Hills host warisan budaya yang kaya

Botswana's Tsodila Hills host a rich cultural heritage Botswana Tsodila Hills host warisan budaya yang kaya

© S Coulson/UiO/afrol News © S Coulson / UiO / afrol Berita
mysterious rock resembled the head of a huge python. batu misterius mirip kepala python besar. On the six meter long by two meter tall rock, they found three-to-four hundred indentations that could only have been man-made. Pada enam meter panjang dua meter dan batu, mereka menemukan tiga-ke-empat ratus lekukan yang hanya bisa saja buatan manusia.

"You could see the mouth and eyes of the snake. It looked like a real python. The play of sunlight over the indentations gave them the appearance of snake skin. At night, the firelight gave one the feeling that the snake was actually moving," Ms Coulson told 'Apollon'. "Anda bisa melihat mulut dan mata ular itu tampak. Seperti python nyata. Permainan sinar matahari selama lekukan memberi mereka penampilan kulit ular. Pada malam hari, cahaya api memberikan satu perasaan bahwa ular sebenarnya bergerak, "Ms Coulson kata 'Apollon'.

The team - composed of scientists and students from the Norwegian universities of Oslo and Tromsø and from the University of Botswana - found no evidence that work had recently been done on the rock. Tim - terdiri dari ilmuwan dan mahasiswa dari universitas-universitas Norwegia Oslo dan Tromsø dan dari University of Botswana - tidak menemukan bukti bahwa pekerjaan baru-baru ini dilakukan pada batu. In fact, much of the rock's surface was extensively eroded. Pada kenyataannya, sebagian besar permukaan batu itu luas terkikis.

Wondering what the cave had been used for and how long people had been going there, the archaeologist team decided to dig a test pit directly in front of the python stone. Bertanya-tanya apa gua telah digunakan untuk dan berapa lama orang telah pergi ke sana, tim arkeolog memutuskan untuk menggali test pit langsung di depan batu python. At the bottom of the pit, they found many stones that had been used to make the indentations. Di bagian bawah pit, mereka menemukan banyak batu yang telah digunakan untuk membuat lekukan. Together with these tools, some of which were more than 70,000 years old, they found a piece of the wall that had fallen off during the work. Bersama dengan alat ini, beberapa di antaranya lebih dari 70.000 tahun, mereka menemukan sepotong dinding yang jatuh off selama pekerjaan.

In the course of their excavation, the Norwegian-Batswana team found more than 13,000 artefacts. Dalam kegiatan penggalian mereka, tim Norwegia-Batswana menemukan lebih dari 13.000 artefak. "All of the objects were spearheads and articles that could be connected with ritual use, as well as tools used in carving the stone," the team concluded. "Semua objek adalah ujung tombak dan artikel yang bisa dihubungkan dengan menggunakan ritual, serta alat-alat yang digunakan dalam ukiran batu," kata tim. They found nothing indicating another use of the cave. Mereka menemukan apa pun yang menunjukkan penggunaan lain gua.

Further, the stones that the spearheads were made from are not from the Tsodilo region but must have been brought from hundreds of kilometres away. Selanjutnya, batu-batu yang ujung tombak terbuat dari bukan dari wilayah Tsodilo tetapi harus sudah dibawa dari ratusan kilometer jauhnya. These spearheads were better crafted and more colourful than other spearheads from the same time and area. Ujung tombak ini lebih baik dibuat dan lebih berwarna dari ujung tombak lain dari waktu yang sama dan daerah. Surprisingly enough, it was only the red spearheads that had been burned. Cukup mengejutkan, itu hanya ujung tombak merah yang telah dibakar.

"Stone age people took these colourful spearheads, brought them to the cave, and finished carving them there. Only the red spearheads were burned. It was a ritual destruction of artefacts. There was no sign of normal habitation. No ordinary tools were found at the site. Our discovery means that humans were more organised and had the capacity for abstract thinking at a much earlier point in history than we have previously assumed. All of the indications suggest that Tsodilo has been known to mankind for almost 100,000 years as a very special place in the pre-historic landscape," according to Ms Coulson. "Stone orang usia mengambil ujung tombak tersebut berwarna-warni, membawa mereka ke gua, dan selesai ukiran mereka di sana Hanya ujung tombak merah dibakar. Itu adalah ritual penghancuran artefak. Tidak. Ada tanda-tanda huni normal. Tidak biasa alat-alat yang ditemukan di situs. penemuan kami berarti bahwa manusia lebih terorganisir dan memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak pada titik sebelumnya banyak dalam sejarah daripada kita sebelumnya telah diasumsikan. Semua indikasi menunjukkan bahwa Tsodilo telah dikenal manusia selama hampir 100.000 tahun sebagai sangat tempat khusus dalam lanskap pra-sejarah, "menurut Ms Coulson.

Ms Coulson further discovered a secret chamber behind t Ms Coulson lebih lanjut menemukan sebuah ruang rahasia di balik t
Suci python batu di malam hari

The sacred python stone, at night, as it may have been during worshipping Batu suci python, pada malam hari, karena mungkin telah selama menyembah

© S Coulson/UiO/afrol News © S Coulson / UiO / afrol Berita
he python stone. dia batu python. Some areas of the entrance to this small chamber were worn smooth, indicating that many people had passed through it over the years. Beberapa daerah di pintu masuk ke ruang kecil yang dipakai halus, menunjukkan bahwa banyak orang melewatinya selama bertahun-tahun.

"The shaman, who is still a very important person in San culture, could have kept himself hidden in that secret chamber. He would have had a good view of the inside of the cave while remaining hidden himself. When he spoke from his hiding place, it could have seemed as if the voice came from the snake itself. The shaman would have been able to control everything. It was perfect," she says. "Para dukun, yang masih merupakan orang yang sangat penting dalam budaya San, bisa saja disimpan sendiri tersembunyi di ruang rahasia Dia. Telah memiliki pandangan yang baik dari dalam gua sambil tetap tersembunyi sendiri. Ketika ia berbicara dari tempat persembunyiannya , bisa tampak seolah-olah suara itu datang dari ular itu sendiri dukun itu akan telah mampu mengendalikan segala sesuatu.. Itu adalah sempurna, "katanya. The shaman could also have "disappeared" from the chamber by crawling out onto the hillside through a small shaft. dukun juga bisa saja "menghilang" dari ruang dengan merangkak keluar ke bukit melalui sebuah poros kecil.

One is compelled to wonder why no one has made this discovery before. Salah satunya adalah dipaksa untuk bertanya-tanya mengapa tak seorang pun telah membuat penemuan ini sebelumnya. In fact, Ms Coulson is one of the few archaeologists studying the Middle Stone Age in Africa. Bahkan, Ms Coulson adalah salah satu dari beberapa arkeolog mempelajari Zaman Batu Tengah di Afrika. The Middle Stone Age spans the period from 250,000 until 40,000 years ago, yet very few human traces have been found from that period. Zaman Batu Tengah mencakup periode dari 250.000 hingga 40.000 tahun lalu, jejak manusia namun sangat sedikit yang telah ditemukan dari periode itu.

Archaeologists studying Africa - especially East Africa - have most often concentrated on the many extremely old finds that can tell us more about human history from the Early Stone Age, which lasted from about two million until 250,000 years ago, Ms Coulson holds. Arkeolog mempelajari Afrika - terutama Afrika Timur - telah paling sering berkonsentrasi pada menemukan sangat tua yang dapat memberitahu kita lebih banyak tentang sejarah manusia dari awal Zaman Batu, yang berlangsung dari sekitar dua juta sampai 250.000 tahun yang lalu, Ibu Coulson memegang.

It was a major archaeological find five years ago that made it possible for Sheila Coulson to date the finds in this little cave in Botswana. Itu adalah utama arkeologi menemukan lima tahun yang lalu yang memungkinkan untuk Sheila Coulson ke tanggal menemukan dalam gua kecil di Botswana. Up until the turn of the century, archaeologists believed that human civilisation developed in Europe after our ancestors migrated from Africa. Sampai pergantian abad, arkeolog percaya bahwa peradaban manusia berkembang di Eropa setelah nenek moyang kita bermigrasi dari Afrika. This theory was crushed by archaeologist Christopher Henshilwood, when he published his find of traces from a Middle Stone Age dwelling in the Blombos Cave in Southern Cape, South Africa. Teori ini dihancurkan oleh arkeolog Christopher Henshilwood, ketika ia menerbitkan bukunya yang menemukan jejak dari sebuah rumah Batu Zaman Tengah di Gua Blombos di Southern Cape, Afrika Selatan.

"That was the first solid archaeological evidence to demonstrate that early Homo sapiens were thinking abstractly and behaving like modern people long before it was thought to be possible. It became clear that Africa was not just the place that people became physically modern, but that many culturally modern practices were present in Africa long before they appeared in Europe," says Ms Coulson. "Itu adalah bukti arkeologi pertama yang solid untuk menunjukkan bahwa Homo sapiens awal berpikir abstrak dan berperilaku seperti manusia modern jauh sebelum itu dianggap mungkin itu menjadi. Jelas bahwa Afrika tidak hanya tempat bahwa orang menjadi fisik modern, tetapi bahwa banyak praktek-praktek budaya modern yang hadir di Afrika jauh sebelum mereka muncul di Eropa, "kata Ms Coulson.

Since the publication of the find at Blombos, archaeologists from other parts of the world have come forward with similar evidence to confirm the earlier development of culturally modern practices. Sejak publikasi temukan di Blombos, arkeolog dari bagian lain dunia telah datang dengan bukti yang sama untuk mengkonfirmasi perkembangan awal praktek budaya modern. "The finds at Tsodilo fit this pattern," Ms Coulson concludes. "Menemukan di Tsodilo sesuai pola ini," menyimpulkan Ms Coulson.

Kelas menulis Wikipedia untuk umum telah dibuka untuk setiap minggunya. Anda dapat mengikutinya!

Agama di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Peta penyebaran agama di Indonesia.

Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.[1] Di tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha.[2]

Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".[3] Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.[4][5]

Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia. [6]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Jalur Sutra, yang menghubungkan antara India dan Indonesia.

Berdasar sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab, dan Belanda. [7] Bagaimanapun, hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia

Hindu dan Buddha telah dibawa ke Indonesia sekitar abad kedua dan abad keempat Masehi ketika pedagang dari India datang ke Sumatera, Jawa dan Sulawesi, membawa agama mereka. Hindu mulai berkembang di pulau Jawa pada abad kelima Masehi dengan kasta Brahmana yang memuja Siva. Pedagang juga mengembangkan ajaran Buddha pada abad berikut lebih lanjut dan sejumlah ajaran Buddha dan Hindu telah memengaruhi kerajaan-kerajaan kaya, seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Sailendra.[8] Sebuah candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur, telah dibangun oleh Kerajaan Sailendra pada waktu yang sama, begitu pula dengan candi Hindu, Prambanan juga dibangun. Puncak kejayaan Hindu-Jawa, Kerajaan Majapahit, terjadi pada abad ke-14 M, yang juga menjadi zaman keemasan dalam sejarah Indonesia. [9]

Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui pedagang Arab. Islam menyebar sampai pantai barat Sumatera dan kemudian berkembang ke timur pulau Jawa. Pada periode ini terdapat beberapa kerajaan Islam, yaitu kerajaan Demak, Pajang, Mataram dan Banten. Pada akhir abad ke-15 M, 20 kerajaan Islam telah dibentuk, mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.

Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di pulau Flores dan Timor.[10]

Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda, termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui pelabuhan pantai Borneo, kaum misionarispun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatera juga menjadi target para misionaris ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak saat ini yang menjadi pemeluk Protestan. [11]

Perubahan penting terhadap agama-agama juga terjadi sepanjang era Orde Baru. [12] Antara tahun 1964 dan 1965, ketegangan antara PKI dan pemerintah Indonesia, bersama dengan beberapa organisasi, mengakibatkan terjadinya konflik dan pembunuhan terburuk di abad ke-20. [13] Atas dasar peristiwa itu, pemerintahan Orde Baru mencoba untuk menindak para pendukung PKI, dengan menerapkan suatu kebijakan yang mengharuskan semua untuk memilih suatu agama, karena kebanyakan pendukung PKI adalah ateis.[12] Sebagai hasilnya, tiap-tiap warganegara Indonesia diharuskan untuk membawa kartu identitas pribadi yang menandakan agama mereka. Kebijakan ini mengakibatkan suatu perpindahan agama secara massal, dengan sebagian besar berpindah agama ke Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Karena Konghucu bukanlah salah satu dari status pengenal agama, banyak orang Tionghoa juga berpindah ke Kristen atau Buddha. [12]

[sunting] Enam agama utama di Indonesia

Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, "Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)".[14]

[sunting] Islam

Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam.[15] Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak sebesar di kawasan barat. [16] Sekitar 98% Muslim di Indonesia adalah penganut aliran Sunni. [17] Sisanya, sekitar dua juta pengikut adalah Syiah (di atas satu persen), berada di Aceh.[17]

Sejarah Islam di Indonesia sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan kesempurnaan tersebut kedalam kultur.[16] Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit dan Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan Sumatera. [16] Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.

Ada pula sekelompok pemeluk Ahmadiyah yang kehadirannya belakangan ini sering dipertanyakan. Aliran ini telah hadir di Indonesia sejak 1925. Pada 9 Juni 2008, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah surat keputusan yang praktis melarang Ahmadiyah melakukan aktivitasnya ke luar. Dalam surat keputusan itu dinyatakan bahwa Ahmadiyah dilarang menyebarkan ajarannya.[18]

[sunting] Kristen Protestan

Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.[19]Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.[20] Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warganegara.[20] Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota.

Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah. Sebagai contoh, di pulau Sulawesi, 97% penduduknya adalah Protestan, terutama di Tana Toraja, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Sekitar 75% penduduk di Tana Toraja adalah Protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhan desa atau kampung memiliki sebutan berbeda terhadap aliran Protestan ini, tergantung pada keberhasilan aktivitas para misionaris.[21]

Di Indonesia, terdapat dua provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua,dan Sulawesi Utara dengan 90% - 94% dari jumlah penduduk. Di Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di Sulawesi Utara, kaum Minahasa, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke-18. [22] Saat ini, kebanyakan dari penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan beberapa aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai berdatangan. Sepuluh persen lebih-kurang; dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut Kristen Protestan.

[sunting] Hindu

Seorang perempuan Hindu Bali sedang menempatkan sesajian di tempat suci keluarganya

Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha,[23] yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit. Candi Prambanan adalah kuil Hindu yang dibangun semasa kerajaan Majapahit, semasa dinasti Sanjaya. Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.[24]

Hindu di Indonesia berbeda dengan Hindu lainnya di dunia.[25]Sebagai contoh, Hindu di Indonesia, secara formal ditunjuk sebagai agama Hindu Dharma, tidak pernah menerapkan sistem kasta. Contoh lain adalah, bahwa Epos keagamaan Hindu Mahabharata (Pertempuran Besar Keturunan Bharata) dan Ramayana (Perjalanan Rama), menjadi tradisi penting para pengikut Hindu di Indonesia, yang dinyatakan dalam bentuk wayang dan pertunjukan tari. Aliran Hindu juga telah terbentuk dengan cara yang berbeda di daerah pulau Jawa, yang jadilah lebih dipengaruhi oleh versi Islam mereka sendiri, yang dikenal sebagai Islam Abangan atau Islam Kejawen. [26]

Semua praktisi agama Hindu Dharma berbagi kepercayaan dengan banyak orang umum, kebanyakan adalah Lima Filosofi: Panca Srada. [27] Ini meliputi kepercayaan satu Yang Maha Kuasa Tuhan, kepercayaan di dalam jiwa dan semangat, serta karma atau kepercayaan akan hukuman tindakan timbal balik. Dibanding kepercayaan atas siklus kelahiran kembali dan reinkarnasi, Hindu di Indonesia lebih terkait dengan banyak sekali yang berasal dari nenek moyang roh. Sebagai tambahan, agama Hindu disini lebih memusatkan pada seni dan upacara agama dibanding kitab, hukum dan kepercayaan. [25]

Menurut catatan, jumlah penganut Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah 6,5 juta orang), [28] sekitar 1,8% dari jumlah penduduk Indonesia, merupakan nomor empat terbesar. Namun jumlah ini diperdebatkan oleh perwakilan Hindu Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). PHDI memberi suatu perkiraan bahwa ada 18 juta orang penganut Hindu di Indonesia. [29] Sekitar 93 % penganut Hindu berada di Bali. Selain Bali juga terdapat di Sumatera, Jawa, Lombok, dan pulau Kalimantan yang juga memiliki populasi Hindu cukup besar, yaitu di Kalimantan Tengah, sekitar 15,8 % (sebagian besarnya adalah Hindu Kaharingan, agama lokal Kalimantan yang digabungkan ke dalam agama Hindu).

[sunting] Buddha

Bhikku Buddha melakukan ritual keagamaan mereka di Borobudur

Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. [30]Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia. [31] Sejumlah warisan dapat ditemukan di Indonesia, mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.

Mengikuti kejatuhan Soekarno pada pertengahan tahun 1960-an, dalam Pancasila ditekankan lagi pengakuan akan satu Tuhan (monoteisme). [32] Sebagai hasilnya, pendiri Perbuddhi (Persatuan Buddha Indonesia), Bhikku Ashin Jinarakkhita, mengusulkan bahwa ada satu dewata tertinggi, Sang Hyang Adi Buddha. Hal ini didukung dengan sejarah di belakang versi Buddha Indonesia di masa lampau menurut teks Jawa kuno dan bentuk candi Borobudur.

Menurut sensus nasional tahun 1990, lebih dari 1% dari total penduduk Indonesia beragama Buddha, sekitar 1,8 juta orang. [30] Kebanyakan penganut agama Buddha berada di Jakarta, walaupun ada juga di lain provinsi seperti Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat. Namun, jumlah ini mungkin terlalu tinggi, mengingat agama Konghucu dan Taoisme tidak dianggap sebagai agama resmi di Indonesia, sehingga dalam sensus diri mereka dianggap sebagai penganut agama Buddha. [30]

[sunting] Kristen Katolik

Katedral di Jakarta

[sunting] Umat Katolik Perintis di Indonesia: 645 - 1500

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.

Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia seri 1, diterbitkan oleh KWI)

[sunting] Awal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18

Dan selanjutnya abad ke-14 dan ke-15 entah sebagai kelanjutan umat di Barus atau bukan ternyata ada kesaksian bahwa abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan.

Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah. [20]

Banyak orang Portugis yang memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, dimulai dari kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan membaptiskan beberapa ribu penduduk setempat. [33]

Pada abad ke-16, Portugis dan Spanyol mulai memperluas pengaruhnya di Manado & Minahasa, salah satunya adalah menyebarkan agama Kristen Katolik namun hal tersebut tidak bertahan lama sejak VOC berhasil mengusir Spanyol & Portugis dari Sulawesi Utara. VOC pun mulai menguasai Sulawesi Utara, untuk melindungi kedudukannya di Maluku.

Selama masa VOC, banyak praktisi paham Katolik Roma yang jatuh, dalam hal kaitan kebijakan VOC yang mengkritisi agama itu. Yang paling tampak adalah di Sulawesi Utara, Flores dan Timor Timur.

Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalah Katolik, lebih kecil dibandingkan para penganut Protestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua dan Flores.


[sunting] Khonghucu

Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara.[4] Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitikberatkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial. Di era 1900-an, pemeluk Konghucu membentuk suatu organisasi, disebut Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di Batavia (sekarang Jakarta).

Setelah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, umat Konghucu di Indonesia terikut oleh beberapa huru-hara politis dan telah digunakan untuk beberapa kepentingan politis. Pada 1965, Soekarno mengeluarkan sebuah keputusan presiden No. 1/Pn.Ps/1965 1/Pn.Ps/1965, di mana agama resmi di Indonesia menjadi enam, termasuklah Konghucu. [4] Pada awal tahun 1961, Asosiasi Khung Chiao Hui Indonesia (PKCHI), suatu organisasi Konghucu, mengumumkan bahwa aliran Konghucu merupakan suatu agama dan Confucius adalah nabi mereka.

Tahun 1967, Soekarno digantikan oleh Soeharto, menandai era Orde Baru. Di bawah pemerintahan Soeharto, perundang-undangan anti Tiongkok telah diberlakukan demi keuntungan dukungan politik dari orang-orang, terutama setelah kejatuhan PKI, yang diklaim telah didukung oleh Tiongkok.[4] Soeharto mengeluarkan instruksi presiden No. 14/1967, mengenai kultur Tionghoa, peribadatan, perayaan Tionghoa, serta menghimbau orang Tionghoa untuk mengubah nama asli mereka. Bagaimanapun, Soeharto mengetahui bagaimana cara mengendalikan Tionghoa Indonesia, masyarakat yang hanya 3% dari populasi penduduk Indonesia, tetapi memiliki pengaruh dominan di sektor perekonomian Indonesia. [34] Di tahun yang sama, Soeharto menyatakan bahwa “Konghucu berhak mendapatkan suatu tempat pantas di dalam negeri” di depan konferensi PKCHI.[4]

Pada tahun 1969, UU No. 5/1969 dikeluarkan, menggantikan keputusan presiden tahun 1967 mengenai enam agama resmi. Namun, hal ini berbeda dalam praktiknya. Pada 1978, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan keputusan bahwa hanya ada lima agama resmi, tidak termasuk Konghucu.[4] Pada tanggal 27 Januari 1979, dalam suatu pertemuan kabinet, dengan kuat memutuskan bahwa Konghucu bukanlah suatu agama. Keputusan Menteri Dalam Negeri telah dikeluarkan pada tahun 1990 yang menegaskan bahwa hanya ada lima agama resmi di Indonesia.

Karenanya, status Konghucu di Indonesia pada era Orde Baru tidak pernah jelas. De jure, berlawanan hukum, di lain pihak hukum yang lebih tinggi mengizinkan Konghucu, tetapi hukum yang lebih rendah tidak mengakuinya. De facto, Konghucu tidak diakui oleh pemerintah dan pengikutnya wajib menjadi agama lain (biasanya Kristen atau Buddha) untuk menjaga kewarganegaraan mereka. Praktik ini telah diterapkan di banyak sektor, termasuk dalam kartu tanda penduduk, pendaftaran perkawinan, dan bahkan dalam pendidikan kewarga negaraan di Indonesia yang hanya mengenalkan lima agama resmi. [4]

Setelah reformasi Indonesia tahun 1998, ketika kejatuhan Soeharto, Abdurrahman Wahid dipilih menjadi presiden yang keempat. Wahid mencabut instruksi presiden No. 14/1967 dan keputusan Menteri Dalam Negeri tahun 1978. Agama Konghucu kini secara resmi dianggap sebagai agama di Indonesia. Kultur Tionghoa dan semua yang terkait dengan aktivitas Tionghoa kini diizinkan untuk dipraktekkan. Warga Tionghoa Indonesia dan pemeluk Konghucu kini dibebaskan untuk melaksanakan ajaran dan tradisi mereka.

[sunting] Agama dan kepercayaan lainnya

Beberapa agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia:

[sunting] Yahudi

Terdapat komunitas kecil Yahudi yang tidak diakui di Jakarta dan Surabaya. Pendirian Yahudi awal di kepulauan ini berasal dari Yahudi Belanda yang datang untuk berdagang rempah. Pada tahun 1850-an, sekitar 20 keluarga Yahudi dari Belanda dan Jerman tinggal di Jakarta (waktu itu disebut Batavia). Beberapa tinggal di Semarang dan Surabaya. Beberapa Yahudi Baghdadi juga tinggal di pulau ini. Pada tahun 1945, terdapat sekitar 2.000 Yahudi Belanda di Indonesia. Pada tahun 1957, dilaporkan masih ada sekitar 450 orang Yahudi, terutama Ashkenazim di Jakarta dan Sephardim di Surabaya. Komunitas ini berkurang menjadi 50 pada tahun 1963. Pada tahun 1997, hanya terdapat 20 orang Yahudi, beberapa berada di Jakarta dan sedikit keluarga Baghdadi di Surabaya.[35]

Yahudi di Surabaya memiliki sinagoga. Mereka hanya sedikit hubungan dengan Yahudi di luar Indonesia. Tidak ada pelayanan yang diberikan pada sinagoga.[36] Sinagoga ini telah ditutup oleh umat Muslim yang menentang Perang Gaza 2008-2009.[37] Satu-satunya sinagoga yang masih tersisa terletak di luar kota Manado, yang hanya dihadiri oleh sekitar 10 orang saja.[37]

[sunting] Baha'i

Di Indonesia hadir sejumlah pemeluk agama Baha'i. Berapa jumlah mereka sebenarnya tidak diketahui dengan pasti karena seringkali mereka mengalami tekanan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya.[38] Salah satu penganut agama Baha'i yang diketahui secara terbatas adalah belasan penganut di sebuah wilayah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

[sunting] Kristen Ortodoks

Meskipun Kristen Ortodoks sudah hadir di Indonesia melalui kaum Non-Kalsedon di Sumatera pada abad ke-7, baru pada abad ke-20 Gereja ini hadir dengan resmi. Ada dua kelompok Ortodoks di Indonesia, yaitu Gereja Ortodoks Yunani,[39] dan Gereja Ortodoks Siria yang berkiblat ke Antiokhia.[40]

[sunting] Hubungan antar agama

Walaupun pemerintah Indonesia mengenali sejumlah agama berbeda, konflik antar agama kadang-kadang tidak terelakkan. Di masa Orde Baru, Soeharto mengeluarkan perundang-undangan yang oleh beberapa kalangan dirasa sebagai anti Tionghoa. Presiden Soeharto mencoba membatasi apapun yang berhubungan dengan budaya Tionghoa, mencakup nama dan agama. [41] Sebagai hasilnya, Buddha dan Khonghucu telah diasingkan.

Antara 1966 dan 1998, Soeharto berikhtiar untuk de-Islamisasi pemerintahan, dengan memberikan proporsi lebih besar terhadap orang-orang Kristen di dalam kabinet.[42] Namun pada awal 1990-an, isu Islamisasi yang muncul, dan militer terbelah menjadi dua kelompok, nasionalis dan Islam.[42] Golongan Islam, yang dipimpin oleh Jenderal Prabowo, berpihak pada Islamisasi, sedangkan Jenderal Wiranto dari golongan nasionalis, berpegang pada negara sekuler.

Semasa era Soeharto, program transmigrasi di Indonesia dilanjutkan, setelah diaktifkan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada awal abad ke-19. Maksud program ini adalah untuk memindahkan penduduk dari daerah padat seperti pulau Jawa, Bali dan Madura ke daerah yang lebih sedikit penduduknya, seperti Ambon, kepulauan Sunda dan Papua. Kebijakan ini mendapatkan banyak kritik, dianggap sebagai kolonisasi oleh orang-orang Jawa dan Madura, yang membawa agama Islam ke daerah non-Muslim.[6] Penduduk di wilayah barat Indonesia kebanyakan adalah orang Islam dengan Kristen merupakan minoritas kecil, sedangkan daerah timur, populasi Kristen adalah sama atau bahkan lebih besar dibanding populasi orang Islam. Hal ini bahkan telah menjadi pendorong utama terjadinya konflik antar agama dan ras di wilayah timur Indonesia, seperti kasus Poso di tahun 2005.

Pemerintah telah berniat untuk mengurangi konflik atau ketegangan tersebut dengan pengusulan kerjasama antar agama. [43] Kementerian Luar Negeri, bersama dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, yang dipegang oleh Sarjana Islam Internasional, memperkenalkan ajaran Islam moderat, yang mana dipercaya akan mengurangi ketegangan tersebut.[43] Pada 6 Desember 2004, dibuka konferensi antar agama yang bertema “Dialog Kooperasi Antar Agama: Masyarakat Yang Membangun dan Keselarasan”. Negara-negara yang hadir di dalam konferensi itu ialah negara-negara anggota ASEAN, Australia, Timor Timur, Selandia Baru dan Papua Nugini, yang dimaksudkan untuk mendiskusikan kemungkinan kerjasama antar kelompok agama berbeda di dalam meminimalkan konflik antar agama di Indonesia. [43] Pemerintah Australia, yang diwakili oleh menteri luar negerinya, Alexander Downer, sangat mendukung konferensi tersebut.

[sunting] Animisme

Kepercayaan terhadap benda mati (animisme) di Indonesia sama dengan penyembah benda mati di dunia lainnya, yang mana, suatu kepercayaan terhadap objek tertentu, seperti pohon, batu atau orang-orang. Kepercayaan ini telah ada dalam sejarah Indonesia yang paling awal, di sekitar pada abad pertama, tepat sebelum Hindu tiba Indonesia. [44] Lagipula, dua ribu tahun kemudian, dengan keberadaan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu dan agama lainnya, penyembah benda mati masih tersisa di beberapa wilayah di Indonesia. Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak diterima sebagai agama resmi di Indonesia, sebagaimana dinyatakan di dalam Pancasila bahwa kepercayaan itu pada Ketuhanan Yang Maha Esa atau monoteisme. [44] Penyembah benda mati, pada sisi lain tidak percaya akan dewa tertentu.

[sunting] Daftar kepribadian agama

Agama Pemimpin Umat Kitab Suci Tempat Ibadat Hari Libur Nasional Hari Agama Nasional Pelaksanaan Ibadah
Islam Kyai
Habib
Syekh
Al Quran Mesjid Idul Fitri
Idul Adha
Tahun Baru Hijriyah
Maulid Nabi Muhammad SAW
Isra dan Mi'raj
Nuzulul Qur'an 5 kali sehari dari Senin-Minggu
Kristen Pendeta Alkitab Gereja Wafatnya Yesus Kristus
Kebangkitan Yesus Kristus
Kenaikan Yesus Kristus
Natal
Jumat Agung
Minggu Paskah
Natal
Minggu(sabtu bagi adventiss)
Katolik Pastor Alkitab Gereja Wafatnya Yesus Kristus
Kebangkitan Yesus Kristus
Kenaikan Yesus Kristus
Natal
Rabu Abu
Kamis Putih
Jumat Agung
Sabtu Suci
Minggu Paskah
Natal
Sabtu, Minggu
Hindu Sulinggih
Pedanda
Pandita
Weda Pura Nyepi Galungan
Kuningan
Saraswati
Siwaratri
Pagerwesi
Rabu, Sabtu
Buddha Biksu
Pandita
Tripitaka Vihara Waisak Kathina
Asadha
Magha Puja
Senin, Minggu
Khonghucu Xueshi
Wenshi
Jiaosheng
Sishu
Wujing
Xiao Jing
Klenteng
Kong Miao
Wen Miao
Litang
Imlek Jing Tian Gong (Khing Thi Kong)
Harlah Nabi
Hari Wafat Nabi
Qing Ming
Duan Wu
Dong Zhi
Tgl.1 dan 15 Yinli /Imlek, Minggu

[sunting] Lihat pula

AteismeAteisme
BuddhaBuddha
HinduHindu
IslamIslam
KristenKristen
YahudiYahudi
Ateisme Buddha Hindu Islam Kristen Yahudi

[sunting] Referensi

  • Bertrand J, Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia, Cambridge : Cambridge University Press, 2004, 278 pages, ISBN 0-521-81889-3. Retrieved October 22, 2006
  • International Coalition for Religious Freedom. (2004). "Indonesia". "Religious Freedom World Report". Retrieved September 6, 2006
  • Llyod G and Smith S, Indonesia Today, Lanham, Maryland : Rowman & Littlefield Publishers, 2001, 343 pages, ISBN 0-7425-1761-6
  • Shaw, E. "Indonesian Religions". "Overview of World Religions". Retrieved September 8, 2006
  • Bunge, F.M. (ed.) (23 Mei 1983). Indonesia: A Country Study. U.S. Library of Congress. http://countrystudies.us/indonesia/. Diakses pada 2 Oktober 2006.

[sunting] Catatan

  1. ^ "Instant Indonesia: Religion of Indonesia". Swipa. http://home.swipnet.se/~w-15266/indons/instant/religion.htm. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  2. ^ "Indonesia". The World Factbook. CIA. 19 Maret 2009. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html. Diakses pada 22 Maret 2009.
  3. ^ "Undang-undang Dasar 1945". http://www.us-asean.org/Indonesia/constitution.htm. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  4. ^ a b c d e f g Yang, Heriyanto (2005). "The History and Legal Position of Confucianism in Post Independence Indonesia". Religion 10 (1). http://web.uni-marburg.de/religionswissenschaft/journal/mjr/pdf/2005/yang2005.pdf. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  5. ^ Hosen, Nadirsyah (2005-09-08). "Religion and the Indonesian Constitution: A Recent Debate". Journal of Southeast Asian Studies (Cambridge University Press). doi:10.1017/S0022463405000238. http://eprint.uq.edu.au/archive/00002795/01/hosen-JSEAS.pdf. Diakses pada 26 Oktober 2006.
  6. ^ a b "Transmigration". Prevent Conflict. 1 April 2002. http://www.preventconflict.org/portal/main/background_transmigration.php. Diakses pada 13 Oktober 2006.
  7. ^ "Indonesian Religions". Encyclopedia of Philosophy, Theology and Religion (PHILTAR). St. Martin's College. http://philtar.ucsm.ac.uk/encyclopedia/indon/geness.html. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  8. ^ "The Period of Hindu Kingdoms". Embassy of Republic of Indonesia at Bangkok, Thailand. 23 Mei 2006. http://www.kbri-bangkok.com/about_indonesia/history_02.html. Diakses pada 17 Oktober 2006.
  9. ^ Pariwono, John I. (December 2005). Oceanography (The Oceanography Society) 18 (4): 8. http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/18_4/18.4_pariwono_et_al.pdf. Diakses pada 27 Oktober 2006.
  10. ^ East Asia. OMF International. 1 September 2003. http://www.serveasia.nl/document/pdfs/East%20Asia.PDF. Diakses pada 27 Oktober 2006.
  11. ^ Goh, Robbie B.H.. Christianity in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 80. 9812302972.
  12. ^ a b c Bertrand, Jaques (23 Mei 2004). Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia. Cambridge University Press. ISBN 0-521-52441-5.
  13. ^ Kahin, George McT. and Kahin, Audrey R. Subversion as Foreign Policy: The Secret Eisenhower and Dulles Debacle in Indonesia. New York: The New Press, 1995.
  14. ^ "Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama". http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?d=1900+65&f=pnps1-1965.htm. Diakses pada 8 April 2008.
  15. ^ Suryodiningrat, Meidyatama, "Who Are Indonesians?", The Jakarta Post, 2 Oktober 2006. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  16. ^ a b c cf. Bunge (1983), chapter Islam.
  17. ^ a b Reza, Imam. "Shia Muslims Around the World". http://www.imamreza.net/eng/imamreza.php?id=3591. Diakses pada 4 Oktober 2006.
  18. ^ accessdate=2008-12-03
  19. ^ Goh, Robbie B.H.. Christianity in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. p.80. 9812302972.
  20. ^ a b c cf. Bunge (1983), chapter Christianity.
  21. ^ "Indonesia - (Asia)". Reformed Online. Reformed Online. http://www.reformiert-online.net/weltweit/64_eng.php. Diakses pada 7 Oktober 2006.
  22. ^ "History - Colonialism & Independence". North Sulawesi Tourism. http://www.north-sulawesi.org/colonialism.html. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  23. ^ "Hinduism". OMF International UK. OMF International UK. http://www.omf.org.uk/content.asp?id=8531. Diakses pada 3 Oktober 2006.
  24. ^ "History on Indonesia". Indonesian Consulate General, Los Angeles, USA. http://www.kjri-la.net/history.html. Diakses pada 3 Oktober 2006.
  25. ^ a b cf. Bunge (1983), chapter Hinduism.
  26. ^ Lidde, R. William (August 1996). "The Islamic Turn in Indonesia: A Political Explanation". Journal of Asian Studies 55 (3): 613-634. doi:10.2307/2646448. http://links.jstor.org/sici?sici=0021-9118(199608)55%3A3%3C613%3ATITIIA%3E2.0.CO%3B2-R. Diakses pada 27 Oktober 2006.
  27. ^ Suryani, Luh Ketut (2004). "Balinese Women in a Changing Society". Journal of the American Academy of Psychoanalysis and Dynamic Psychiatry 32 (1: Special issue Women and Society). doi:10.1521/jaap.32.1.213.28335. 1546-0371. http://www.atypon-link.com/GPI/doi/abs/10.1521/jaap.32.1.213.28335?cookieSet=1&journalCode=jaap. Diakses pada 27 Oktober 2006.
  28. ^ Indonesia International Religious Freedom Report 2005 - US State Department
  29. ^ U.S. Department of State Annual Report on International Religious Freedom for 2006 - Indonesia - September 2006 US State Department
  30. ^ a b c "Buddhism in Indonesia". Buddha Dharma Education Association. Buddha Dharma Education Association. 23 Mei 2005. http://www.buddhanet.net/e-learning/buddhistworld/indo-txt.htm. Diakses pada 3 Oktober 2006.
  31. ^ Flanagan, Anthony (2006). "Buddhist Art: Indonesia". About. http://buddhism.about.com/cs/art/a/ArtIndonesia.htm. Diakses pada 3 Oktober 2006.
  32. ^ cf. Bunge (1983), chapter Buddhism.
  33. ^ Vermander, Benoit. "Francis Xavier and Asia: the road to cultural inventiveness". Academic director of Taipei Ricci Institute. International Study Commission. http://www.iscmrc.org/english/SFXfeer.html. Diakses pada 7 Oktober 2006.
  34. ^ Michael Richardson. "Native Groups Seek Wealth Shift - Voluntary or Not : Indonesia Pressures Chinese", International Herarld Tribune. Diakses pada 2 Oktober 2006.
  35. ^ "The Jewish Community of Indonesia". The Databases of Jewish Communities. Museum of the Jewish People. http://www.bh.org.il/communities/Archive/indonesia.asp. Diakses pada 15 Desember 2006.
  36. ^ Larry Polansky. "The Surabaya, Indonesia Jewish Community". http://eamusic.dartmouth.edu/~larry/misc_writings/jew_indonesia/surabaya.html. Diakses pada 15 Desember 2006.
  37. ^ a b Norimitsu Onishi. "In Sliver of Indonesia, Public Embrace of Judaism". http://www.nytimes.com/2010/11/23/world/asia/23indo.html?_r=1&hpw. Diakses pada 23 November 2010.
  38. ^ http://http://www.kapanlagi.com/h/0000198260.html Rudi Soraya: Agama Baha'i Bukan Sekte Dalam Islam
  39. ^ [http://www.unitedfool.com/2003/12/29/gereja-ortodoks-yunani/
  40. ^ [1]
  41. ^ Effendi, Wahyu (2004-06-28). "Pembaharuan Hukum Catatan Sipil dan Penghapusan Diskriminasi di Indonesia". http://hukumonline.com/detail.asp?id=10607&cl=Kolom. Diakses pada 13 Oktober 2006. (Indonesia)
  42. ^ a b "Intergroup Relations". Prevent Conflict. 1 Mei 2002. http://www.preventconflict.org/portal/main/background_intergroup_relations.php#Religion. Diakses pada 13 Oktober 2006.
  43. ^ a b c Embassy of Republic of Indonesia at Canberra, Australia (2004-12-06). Transcript of Joint Press Conference Indonesian Foreign Minister, Hassan Wirajuda, with Australian Foreign Minister, Alexander Downer. Rilis pers. Diakses pada 2006-10-14.
  44. ^ a b "Animism". PHILTAR. PHILTAR. http://philtar.ucsm.ac.uk/encyclopedia/seasia/animism.html. Diakses pada 4 Oktober 2006.