KAB OKI DALAM ANGKA
- Thursday, 20 October 2011
- Written by webmaster(kemenagokisumsel@gmail.com)
BAB I LETAK DAN GEOGRAFIS
1.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara 104 o,20´ dan 106 o,00´ Bujur Timur dan 2o,30´ sampai 4o,15´ Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 10 meter di atas permukkan air laut. Secara administrasi berbatasan dengan:
Luas Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 19.023,47 Km2 dengan kepadatan penduduk sekitar 38 jiwa per Km2. Kabupaten ini terdiri atas 18 kecamatan. Wilayah paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan (4.853,40 Km2) dan yang paling sempit adalah Kecamatan Kota Kayu Agung (145,45 Km2).
1.2. Keadaan Alam a. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang beriklim tropis. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober setiap tahunnya. Sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai dengan bulan April. Penyimpangan musim biasanya berlangsung lima tahun sekali, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari pada musim penghujan dengan rata-rata curah hujan 1.096 mm pertahun dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun.
|
| CHAPTER 1 GEOGRAPHICAL LOCATION
1.1 Geographical Location
The Ogan Komering Ilir regency is located between 1040, 20’ to 1060, 00’ of East Longitude and from 20,30’ to 40,15’ of South latitude with 10 meters from surface of sea level. The region is bounded by:
The total area of Ogan Komering Ilir regency was 19.023,47 km2 with population density were 38 person/ km2. Ogan Komering Ilir regency was consisted by 18 districts. The largest area was Tulung selapan district (4.853,40 km2) and the smallest was kayuagung district (145,45 km2).
1.2 Nature Situation a. Climate and number of Rains
Ogan Komering Ilir regency has tropic season. The dry season is from May to October every year. And rainy season is from November to April. The exception happened every five years when dry season is longer than usual with average of number of rainfalls was 1.096 mm and the average of rainfalls was 66 days a year.
|
| ||
b. Topografi
Wilayah barat Kabupaten Ogan Komering Ilir berupa hamparan dataran rendah yang sangat luas. Sebagian besar 25 persen daratan dan 75 persen perairan yang merupakan rawa-rawa yang membentang. Beberapa kecamatan dialiri sungai-sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi air. Daerah pegunungan hampir tidak ada, hanya terdapat daratan sempit dan daerah yang berbukit-bukit di Kecamatan Pampangan. Daerah yang paling rendah adalah Kecamatan Tanjung Lubuk dengan ketinggian hanya 6 meter dari permulaan laut, sedangkan yang tertinggi adalah di Kecamatan Pampangan. Di sisi Timur terdapat garis pantai yang memanjang dari kecamatan Sungai Menang, Cengal, Tulung selapan dan Kecamtan Air Sugihan. Garis pantai tersebut bermuara pada Laut selat Bangka.
c. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang ada terdiri dari tanah aluvial dan podsolik. Tanah aluvial terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tanah ini mengandung humus yang bermanfaat untuk tanaman pertanian. Sedangkan tanah podsolik terdapat di daratan yang tidak tergenang air dengan tingkat kesuburan tanah lebih rendah dibandingkan dengan jenis tanah aluvial.
d. Hidrologi
Sistem hidrologi yang membentuk danau di wilayah OKI pada prinsipnya termasuk ke dalam satuan geomorfik rawa, karena air yang terakumulasi di dalam cekungan tersebut pada umumnya berasal dari rawa yang berada di sekitarnya. Di Kabupaten ini dijumpai empat danau yaitu danau Deling di Kecamatan Pampangan, danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, danau Teluk Gelam di Kecamatan Teluk Gelam dan danau Teloko di Kecamatan Kayuagung. Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten OKI memiliki 3 sistem yaitu DAS Musi, DAS Bulularinding dan DAS Mesuji.
Di daerah aliran sungai banyak terdapat lebak yang mana pasang surut airnya dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan lebak terendam air, namun dimusim kemarau airnya surut. Terdapat juga bagian daerah yang airnya tidak pernah kering, dikenal dengan istilah lebak lebung. Lebak lebung merupakan tempat perkembangbiakan ikan yang alami dan potensial.
e . Flora dan Fauna
Keanekaragaman hayati di daerah ini merupakan jenis tanaman dan binatang daerah tropis. Tanaman hutan yang lazim ditemui antara lain : meranti, merawan, terentarang, gelam, pelawan, dan petanang.Sedangkan tanaman perkebunan yang paling dominan adalah karet, kelapa sawit, dan kelapa.
Padi, palawija serta sayur-sayuran merupakan tanaman pangan yang terdapat di daerah ini. Disamping itu daerah ini juga dikenal sebagai sentra buah seperti duku, durian, rambutan, nangka, jeruk, semangka, pepaya dan pisang.
Binatang yang terdapat didaerah ini kebanyakan binatang liar, antara lain beruang, rusa, kancil, harimau, babi hutan, buaya, ular, kera, dan tenuk. Binatang peliharan yang ada adalah sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, dan itik.
g. Jarak dari Kayuagung ke Ibukota Kecamatan
Jarak yang paling jauh dari ibukota Kabupaten (Kayuagung) ke kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu Air sugihan yang berjarak 200 km. Ibukota kecamatan yang terdekat dengan Kayuagung yaitu Pedamaran yang berjarak 18 km.
|
|
b. Topografi
The western part of Ogan Komering Ilir regency almost covered by lowland. Almost 25 percent of it was land and 75 percent was water that swamp area. In some districts were along the rivers that used as water transportation.
There were no mountainous area, just narrow land and hilly area in Pampangan district. The lowest land was in Tanjung Lubuk district with 6 meters from the surface of sea level and the highest land was in Pampangan district. In Eastern part there was coast line along from Sungai Menang district, Cengal district, Tulung Selapan district, and Air Sugihan district. This line ends at Bangka strait sea.
c. Land
Ogan Komering Ilir regency consisted of 2 kinds of soil: Alluvial located along river in Ogan Komering Ilir regency. This kind of soil used for agriculture, Podsolik located in Plain area.
d. Hydrology
Hydrology system that compound the lakes in Ogan Komering Ilir regency basically included in geomorphic swamp, because the water that accumulated in plain area from water swamps surrounding. This regency had four lakes as followed: Deling lake in pampangan district, Air Nilang lake Pedamaran district, Teluk gelam lake in Teluk Gelam district, and Teloko lake in Kayuagung district. While along area river in Ogan Komering Ilir regency had three sytems, they were: DAS Musi, DAS Bulularinding and DAS Mesuji
Along river there were many valleys that the tide, low and high water was influenced by season. In Rainy season, the valley was full by water and in dry season there were no water on it. But there were some parts of it that always had water called lebak lebung. Here become fisheries cultivated.
e. Flora and Fauna
Ogan Komering Ilir regency has several of flora and fauna tropics. The Flora tropic such us: Meranti, Merawan, terentarang, gelam, pelawan, and petanang. The popular crops commodities were rubber, oil palm, and coconut.
Food croops in this land were paddy, second food crop, and vegetables. This regency also popular as a sentry of fruits such us: duku, durian, rambutan, nangka, orange, watermelon, papaya and banana.
Wild fauna in Ogan Komering Ilir regency were: bears, deers, rabbits, tigers, pigs, crocodiles, snakes, monkeys, and tenuk. Pets were cows, buffaloes, goats, sheep, cocks and ducks.
g. Distance from Kayuagung to districts.
The farest distance from the capital of Ogan Komering Ilir regency to district is to Air Sugihan whose distance 200 km. The nearest capital city is Pedamaran whose distance only 18 km.
|
BAB II PEMERINTAHAN
2.1. Wilayah Administratif Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi habis dalam 18 kecamatan, dan masing-masing kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan. Sedangkan setiap desa-desa dan kelurahan didalamnya tersusun atas dusun, lingkungan maupun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun tetangga.
Jumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2011 sebanyak 310 desa/kelurahan, terdiri atas 12 kelurahan dan 298 desa.
|
| CHAPTER II GOVERNMENT
2.1 Administrative region Ogan Komering Ilir regency is divided into 18 distritcs. Those districts consisted of villages and wards which villages and wards consisted of number villages, administrative district in the lowest level and neighborhood association.
The number of villages in Ogan Komering Ilir regency in the end of 2011 was 310 consist of 12 wards and 298 villages.
|
| ||
2.2. Keanggotaan Dewan Berdasarkan hasil pemilu legislatif tahun 2009, jumlah anggota dewan di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 45 orang. Perolehan kursi terbanyak adalah Partai PDI Perjuangan dan Partai Demokrat masing-masing 10 dan 6 kursi. Partai Keadilan Sejahtera 5 Kursi (PKS), Partai Bulan Bintang dan Hanura masing-masing 4 kursi.
2.3. Pemerintahan Berdasarkan Perda Kabupaten OKI No 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 tahun 2008 yang memuat tentang pembentukan struktur organisasi Pemerintahan Kabupaten OKI menyebutkan bahwa susunan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten OKI terdiri dari 1 orang sekretaris daerah, 4 orang asisten bidang dan 11 kepala bagian. Selain itu juga terdapat 19 dinas dan 13 Lembaga Teknis Daerah yang mencakup 1 inspektorat, 9 badan, 2 kantor dan 1 RSUD.
|
2.2. Local Parliament Based upon 2009 general election’s result, local parliament had 45 members. PDI Perjuangan and Democrat Party each had 16 numbers. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 5 Bulan Bintang and Hanura each had 4 numbers.
2.3. Government Based on law of Ogan Komering Ilir regency number 2, 3, 4, 5, 6 and 7 at 2008 about organizational forming of region Secretariat OKI regency consisted of 1 region secretary, 4 assistants, 11 sub chairman. Beside that there were also 19 representative department services, and 13 region tehnis institution included 1 inspektorat, 9 government boards, 2 offices, and 1 government general hospital.
|
BAB III KEPENDUDUKAN
3.1. Penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir pada pertengahan tahun 2010 sebanyak 727.376 meningkat dibanding tahun 2009 yang jumlah penduduknya sebesar 707.627 jiwa. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, maka yang paling banyak adalah kelompok umur 0–4 tahun sebanyak 77.964 jiwa dan kelompok yang paling sedikit adalah kelompok umur 70-74 tahun sebanyak 8.488 jiwa.
Struktur umur penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong penduduk muda karena proporsi penduduk dibawah 15 tahun masih cukup tinggi, yaitu mencapai 224.750 jiwa (30,9 persen). Sedangkan penduduk tua, yaitu usia 65 tahun ke atas sebanyak 28.735 atau sekitar 3,95 persen.
Distribusi penduduk menurut kecamatan tidak merata. Dari delapan belas kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kecamatan Lempuing memiliki jumlah penduduk terbanyak (70.642 jiwa), kemudian diikuti oleh Kecamatan Kota Kayuagung (62.694 jiwa) dan Kecamatan Lempuing Jaya (59.786 jiwa). Sedangkan Kecamatan Pedamaran Timur memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu sebanyak 20.110 jiwa.
|
| CHAPTER III POPULATION
3.1 Population The number of population in Ogan Komering Ilir regency in middle of 2010 was 727.376 increased from 2009 that was 707.627. Classified by group aged, the highest population was group aged 0-4 years old were 77.964. The smallest population was 70-74 years above were 8.488 people.
Population aged structure in Ogan komering Ilir regency was young population because the population below aged 15 years was high about 224.750 (30.9 percent) and old people aged over 65 years above was 28.735 or 3,95 percent
The population distribution was not same in every district. From 18 districts in Ogan Komering Ilir regency, Lempuing district has the highest population (70.642), followed by Kayuagung district (62.694), Lempuing Jaya (59.786) and Pedamaran Timur district had the smallest population (20.110).
|
| ||
3.2. Tenaga Kerja Didalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dimaksud dengan ”usia kerja” adalah penduduk yang berumur 15-64 tahun keatas, sedangkan ”angkatan kerja” yaitu penduduk yang berumur 15-64 tahun, yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif (memproduksi barang dan jasa) selain yang sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya. Sementara itu konsep ”bekerja” yaitu penduduk yang benar-benar bekerja dengan maksud untuk memperoleh penghasilan minimal 1 jam selama seminggu yang lalu. Jumlah penduduk yang masuk usia kerja di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2010 sebanyak 473.912 orang. Jumlah Pencari Kerja yang Telah Ditempatkan sebanyak 679 orang terdiri dari 296 laki-laki dan 383 perempuan.
|
| 3.2. Man Power From National Social Economic survey, “usia kerja” was people aged 15-64 years and over, whereas “labour force” was people aged 15-64 years and over who had worked or tried to involve in produce business (things or services) beside school, keeping household and etc. And the concept of working is people who really work with purpose to get income. Minimal 1 hour for one week last.
The total population who worked in Ogan Komering Ilir regency 2010 was 473.912. Number Occupied of Seekers was 679, 296 male and 383 female.
|
BAB IV S O S I A L
Beberapa variabel yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk menggambarkan kesejahteraan sosial diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, peradilan, agama dan lainnya.
4.1. Pendidikan
Faktor pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi pendidikan masyarakat berarti kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Ogan Komering Ilir akan semakin baik. Agar kualitas pendidikan yang baik dapat tercapai, maka perlu didukung oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Sarana dan prasarana pendidikan tersebut meliputi gedung sekolah dan ruang kelas dengan disertai fasilitas pendukung yang memadai. Disamping itu, ketersediaan guru juga harus mencukupi dengan disertai kurikulum dan manajemen yang baik.
Pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah siswa SD baik negeri maupun swasta termasuk Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 101.447 siswa, meningkat 8,12 persen dibandingkan dengan tahun 2008/2009 yang jumlahnya sebanyak 93.830 siswa. Untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) baik negeri maupun swasta beserta Madrasah Tsanawiyah tahun ajaran 2009/2010 terdapat 33.579 siswa, sedangkan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) termasuk Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengan Kejuruan ada sejumlah 21.556 siswa.
|
| CHAPTER IV SOCIAL
Here are some variables that become indicators to describe the social welfare: Education, healthy, family Planning, justice, Religion and etc.
4.1 Education
Education is very important factor for increasing quality of human resources. The highest of people education would get the best quality of human resources in Ogan Komering Ilir regency. Getting best quality of education must be supported by good facilities. These facilities included schools building and other support equipment. Beside that, the numbers of teacher with good curriculum and management must be considered.
In the academic year 2009/2010 an amount pupils of elementary school of state and private include islamic elementary school was 101.447 increased 8,12 percent compared to 2008/2009 were 93.830 pupils. For junior high school of state and private include Islamic junior high school were 33.579 pupils. While senior high schools include islamic senior secondary schools and vocational senior secondary school were 21.556 pupils.
|
4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana
Sarana kesehatan yang saat ini dimiliki Kabupaten OKI selain sebuah rumah sakit tipe C adalah 25 unit puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan, 91 unit puskesmas pembantu, dan 229 unit polindes/poskesdes.
Program keluarga berencana yang di koordinasikan oleh Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) punya peran dalam mengerem laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sampai dengan tahun 2010 terdapat 163.538 Pasangan Usia Subur (PUS). Dari jumlah tersebut yang menjadi akseptor aktif sebanyak 129.359 dan akseptor baru 45.179. Alat kontrasepsi (alkon) yang dipakai cukup beragam, namun alkon yang paling banyak digunakan adalah suntik.
4.3. Peradilan
Aspek penegakan hukum (law enforcement) merupakan salah satu visi di era reformasi saat ini. Lembaga yang berkaitan meliputi kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Di tingkat kabupaten/kota putusan pengadilan dilakukan oleh pengadilan negeri. Banyaknya perkara yang masuk dan jumlah putusan yang diberikan oleh pengadilan negeri merupakan rangkaian dari proses penegakan hukum itu sendiri. Tegaknya hukum kepada siapa pun menjadi indikator terciptanya keadilan bagi masyarakat.
Jumlah perkara yang masuk di Pengadilan Negeri Kayuagung selama tahun 2010 sebanyak 34 perkara perdata dan 679 perkara pidana. Dari jumlah tersebut, yang telah diputuskan sebanyak 18 perkara perdata dan 563 perkara pidana. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perkara perdata mengalami trend kenaikan dan perkara pidana mengalami trend penurunan.
4.4. Budaya Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi atas beberapa suku yang berbeda adat istiadatnya, dengan bahasa yang umumnya dipakai adalah bahasa Melayu Palembang. Secara garis besar suku-suku tersebut terbagi atas:
|
|
4.2 Health and Family Planning
Health facilities that Ogan Komering Ilir regency has beside a government general hospital type C there were 25 units public health center in 18 districts, 91 units public health sub center, 229 units public health services.
Family planning program which is working with National family planning coordinating board has big rule to control population of Ogan Komering Ilir regency. Until 2010 there were 163.538 eligible couples consisted of 129.359 active acceptors and 45.179 new acceptors. Many kinds of contraception method were used by acceptors, but contraception were likely used by acceptors was injection.
4.3 Justice
Law enforcement is one of vision in reformation era. The institutions related to justice are police department, region of council and court of justice. In Regency level the case is cleared by state court. The number of case and cleared by state court is a part of law enforcement itself. Law enforcement for every one is become and indicator justice for everyone.
The number of cases reported in region of council by Kayuagung regency in 2010 was 34 civil cases and 679 criminal cases. From that number there were 18 civil cases and 563 criminal cases cleared. If compared to the year before, civil cases was increased and criminal cases was decreased .
4.4. Culture Ogan Komering Ilir regency consisted of some group of people that have different customs. The Language that mostly used was Malay Palembang. Generally the tribes were divided into:
1) Komering tribe, located in some areas along Komering River, such us: Tanjung Lubuk district, Teluk Gelam district, Kayuagung district, Lempuing district, and surrounding mesuji district. 2) Kayuagung tribe, located in Kayuagung district. 3) Penesak tribe located Pedamaran district, pedamaran timur district. 4) Java tribe, Previous this suku was from migrants that have been stayed for many years in Ogan Komering Ilir regency. Some of the migrants stayed in Mesuji district, Lempuing district, Lempuing Jaya and Air Sugihan district. 5) Ogan tribe, located in Tanjung Lubuk district, Lempuing district, Lempuing Jaya district, surrounding mesuji district. 6) Pegagan tribe located in SP Padang district, Jejawi district, Kayuagung district, Pampangan and pangkalan Lampam district. 7) Others tribes, located in sunda tribe, Bali and others. They were located in Lempuing district and Mesuji district.
|
BAB V PERTANIAN
Sektor pertanian merupakan sektor unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, karena sektor ini memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan. Disamping itu keadaan geografis daerah Ogan Komering Ilir memang sangat cocok untuk pengembangan sektor ini. Sektor pertanian terbagi atas lima sub sektor, meliputi sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) atau sering disebut tanaman pangan holtikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
5.1. Tanaman Bahan Makanan
Komoditi sektor tanaman bahan makanan meliputi padi, palawija dan hortikultura. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir produksi padi sawah dan padi ladang tahun 2010 sebesar 748.815 ton yang dihasilkan dari 127.883 hektar luas panen. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 angka ini mengalami peningkatan yaitu dari 665.722 ton padi dari 117.119 hektar luas panen. Sedangkan tanaman palawija menghasilkan 2.149 ton kacang tanah, 451 ton kedelai, 141 ton kacang hijau, 12.440 ton jagung, 25.670 ton ubi kayu dan 1.127 ton ubi jalar. |
| CHAPTER V AGRICULTURE
Agriculture is main sector in Ogan Komering Ilir regency. This sector gives a significant contribution to the economic income. Beside that, geographical location in Ogan Komering Ilir is cocok for agriculture. The agriculture sector would be classified in five sectors, they were: Food crops subsector, estate crops, forestry, animal husbandry, and fishery.
5.1. Food crops
Commodity in food crops sector consists of paddy, secondary food crops and hortikultura. The productivity of wet land and dry land in year 2010 was 748.815 tons from 127.883 harvested areas. There was an increased number compared to 2009 that only produced 665.119 tons fro 117.119 harvested areas.
The secondary food crops produced 2.149 tons peanuts, 451 tons soybeans, 141 tons green peanuts, 12.440 tons maize, 25.670 cassava, and 1.127 tons sweet potatoes
|
| ||
5.2 Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan komoditas unggulan sektor pertanian. Luas areal perkebunan rakyat yang terbesar adalah komoditi karet dengan luas 145.417 ha kemudian kelapa sawit seluas 11.462 ha disusul kelapa seluas 4.846 ha.
5.3. Kehutanan
Hutan menjadi wahana lingkungan hidup. Terutama mampu menjaga kestabilan cadangan air tanah, menjadi paru-paru di daerah, rumah tinggal satwa, juga hasil kayunya sangat bermanfaat. Kayu gelondongan yang berkualitas baik banyak diproduksi dari hasil hutan produksi meliputi kayu bulat dan kayu tiang. Pada tahun 2010, kayu yang dihasilkan sebanyak 124.467 potong kayu gergajian atau setara dengan 1.088 m3.
5.4. Peternakan Produksi hasil peternakan berupa daging, susu dan telor. Populasi ternak besar pada tahun 2010 diantaranya terdapat 25.066 ekor sapi, 8.629 ekor kerbau dan 17.832 ekor kambing. Sedangkan ternak kecil terdiri dari 644.770 ekor ayam buras, 73.768 ekor itik/itik manila dan 596.300 ayam pedaging.
5.5. Perikanan Produksi perikanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2010 adalah 20.505 ton perikanan laut, 12.288 ton perikanan umum dan perikanan budidaya menghasilkan sebanyak 33.028,57 ton ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan diantaranya ikan patin, gabus, nila dan betutu. Di Kabupaten ini terdapat perusahaan tambak udang besar yang berkualias ekspor, yaitu PT Wachyuni Mandira. Perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Sungai Menang persisnya di Desa Bumi Pratama Mandira.
|
|
5.2. Estate Crops
The estate crops in Ogan Komering Ilir regency is main commodity. The largest area for smallholder estate was rubber commodity 145.417 ha followed by oil palm area was 11.462 ha. While for Large scale estate, the largest area was coconut followed by rubber commodity.
5.3 Forestry
Forest had become living place. Because its function to keep water supply, green area. Living place for animals and produced very useful product.
The good quality of logs with volume was produced by production forest which was connected of logs and wood production. In 2010, the forest produced 1.088 m3 compared 124.467 pieces.
5.4 Animal Husbandry The products of live stocks were meats, milk, and eggs. The population of animal husbandry in 2010 was 25.066 cows, 8.629 buffaloes, and 17.832 goats. The poultry population in 2010 was 644.770 country fowls, 73.768 ducks, and 596.300 fowls.
5.5. Fishery The production of fishery in Ogan Komering Ilir regency 2010 were 20.505 tons from marine fishery, 12.288 tons from open water, and 33.028,57 from fishery cultivated. Kinds of fish that have been cultivated were: patin, nila, and betutu. In this regency, there was also a big company in shrimp cultivated that have export quality, PT. Wahyuni Mandira that located in sungai Menang district, Bumi Pratama Mandira village.
|
BAB VI INDUSTRI, PERTAMBANGAN DAN ENERGI
6.1. Industri Pembangunan sektor industri pada hakikatnya merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan dan kesempatan kerja, menyediakan barang dan jasa yang bermutu, berdaya saing di pasaran, meningkatkan eksport non migas, menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan kemampuan teknologi. Pembangunan industri di Ogan Komering Ilir dilakukan secara bertahap, sehingga dampak pembangunan di sektor industri belum merata di seluruh kawasan.
|
| CHAPTER VI MANUFACTURING, MINING AND POWER
6.1 Manufacturing Industry The aim of the manufacturing industry’s development covers the efforts to increase the value added, to enlarge the employment and business, to produce high quality of goods and services by the competitive prices in domestic and international market, pushing the other economic sectors and also for adopted the high technology. The industry development in Ogan Komering Ilir regency was done step by step, so the effects was not same in this area. |