Halaman

Kamis, 26 Mei 2011

Perayaan Pernikahan Ratu Juliana 1937

Ratu Wilhemia mulai mencari suami yang cocok untuk putrinya. Ini lumayan sulit untuk seorang Pangeran yang Protestan untuk cocok dengan standar Kerajaan Belanda yang ketat. Putri dari Britania Raya dan Swedia telah memberi calon tetapi ditolak oleh sang Putri. Setelah bertemu yang mulia Pangeran Bernard dari Lippe Bietersfeld pada Olimpiade Musim Dingin 1936 di Bavaria, Pertunangan kerajaan Putri Juliana diatur oleh ibunya. Pangeran Bernhard adalah seorang pebisnis yang baik dan biarpun bukanlah playboy, merupakan “orang kota” yang gaya hidupnya mencengangkan. Putri Juliana jatuh cinta berat dengan tunangannya, cinta yang bertahan seumur hidup dan tak terpisahkan selama peperangan dengan banyaknya skandal diluar nikah dan anak sang Pangeran yang diketahui publik. Di dokumen yang legal yang menyatakan apa yang harus Pangeran Jerman boleh dan tidak boleh dilakukan, dan jumlah uang yang dia bisa harapkan dari kekayaan besar Keluarga Kerajaan Belanda, sang Ratu Wilhemmia tidak ada lagi kesempatan. Dokumen tersebut ditandatangani dan pertunangan pasangan tersebut diumumkan pada 8 September 1936.

Pengumuman pernikahan memisahkan negara itu karena ada yang tidak percaya akan kepemimpinan Adolf Hitler. Setelah pernikahan, pada 24 November 1936, Pangeran Bernhard diberikan kewarganegaraan Belanda dan mengganti pengejaan namanya dari Jerman ke Belanda. Mereka menikah di Den Haag pada 7 Januari 1937, tanggal dimana kakek dan nenek Juliana, Raja William III dan Ratu Emma, menikah 58 tahun sebelumnya. Upacara sipilnya diadakan di Balaikora The Hague dan pemberkatannya di Gereja Agung (St. Jacobskerek), juga di The Hague. Pasangan muda ini kemudian membeli rumah di Istana Soestdijk, Baarn

Di Palembang pada masa itu tempat penting di pasangi banyak hiasan dan lampu-lampu yang membuat Palembang tampak terang benderang.

Suasana meriah bukan hanya di rasakan di Palembang seperti ini bukan hanya di Palembang serpertinya pada saat itu pernikahan ini termasuk yang paling meriah di Dunia saat intu hampir di seluruh kawasan hindia Belanda termasuk Jakarta, Bandung, Makasar, Medan, Manado, Monokwari, India, Cirebon dan beberapa tempat lainnya yang termasuk jajahan Belanda.















from Palembang Tempo Doeloe