Halaman

Kamis, 26 Mei 2011

MEMBANGUN SIFAT SABAR DAN SYUKUR



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛ فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Hadirin Jamaah Jum`at yang berbahagia

Salah satu nikmat terbesar dalam hidup ini adalah agama yaitu Islam, karena dengan adanya agama maka kita mempunyai petunjuk dan bimbingan untuk menghadapi hidup yang kian hari kian ruwet. Kita lihat betapa kompleksnya hidup ini, dari yang kecil sampai yang besar sekalipun terus mengisi kehidupan kita. Kita tahu Pada dasarnya, tujuan manusia hidup telah tertulis dalam Al Qur’an, surat Adz Dzariyat(56):51,"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Diturunkannya para Rasul dalam kehidupan manusia adalah sebagai contoh bagaimana menyembah ALLAH SWT dan cara-cara lain baik yang menyangkut ibadah maupun muamalah. Ini juga tertulis dalam An Nur(24):34,"Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
Hadirin Yang Berbahagia

Agama -> sebagai keteguhan hati, kejelasan sikap, ketaatan ibadah dan keindahan pribadi. Dengan agama (Islam), kita juga diajari bagaimana kita bersikap apabila suatu ketika kita mengalami musibah. Simak Al Baqarah(2):156,“ (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Rasululloh SAW sendiri bersabda,""Artinya : Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya". (Ditakhrij Muslim, 8/125 dalam Az-Zuhud). Jika seorang muslim bersyukur atas nikmat yg dia peroleh –> kebajikan dan pahala akan dia dapatkan. Sedangkan jika seorang muslim bersabar dalam musibah –> maka ampunan dan pahala akan dia dapatkan. Dari berbagai cerita dan pengalaman yang pernah kita tahu, banyak orang `berhasil` ketika diuji dengan kemiskinan dan diuji dengan tanpa jabatan. Namun, ketika mereka diuji dengan kekayaan (keberhasilan) dan diuji dengan jabatan tidak sedikit yang gagal…mereka menjadi kufur nikmat. Hal ini dikarenakan mereka terlena dengan kekayaan dan jabatan yang mereka peroleh, sehingga mereka lupa untuk bersyukur.
Hadirin Yang Berbahagia Pada dasarnya ujian, cobaan, dan nikmat, telah ALLAH SWT tetapkan, sebagaimana tercantum dalam Al qur`an Surat Al Hadiid(57):22, "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."
Hadirin Yang Berbahagia

Hidup memang selalu mewarnai diri kita baik senang maupun duka. Adakalanya hidup membuat seseorang bahagia. Tak jarang hingga membuat seseorang frustasi dan tertekan. Akan tetapi, beginilah hidup. Tak ada yang menyangkal bahwa hidup itu adalah bagai air di daun talas. Kadang kedudukan seseorang berada pada puncaknya, tiba-tiba jatuh tersungkur. Atau mungkin sebaliknya.Wallahu a`lam. Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimanapun, kapanpun, apapun dan dengan siapapun, semuanya adalah potensi masalah. Namun andaikata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orangpun berbeda-beda, ada yang begitu panik, goyah, kalut, stress tapi ada pula yang menghadapinya dengan begitu mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya. Siapa lagi jika bukan seorang muslim sejati.
Berikut yang sebaiknya dan seharusnya dijadikan rujukan apabila kita sedang menghadapi masalah:

  • Siap dan Sabar
  • Kita memang diharuskan memiliki keiinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini, bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih berikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah Swt berikan kepada kita. Namun bersamaan dengan itu kitapun harus sadar bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki sangat banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita. Dan pula dalam hidup ini ternyata sering sekali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang di luar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup ini hanya satu kali dan kejadian yang tak terduga pun pasti akan terjadi lagi. Ketahuilah kita punya rencana, Allah Swt pun punya rencana, dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah Swt sebagaimana dalam potongan ayat Al quran surat Al Baqarah {2} : 216
    "...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. "

  • Ridha/Ikhlas
  • Bukan sikap yang mudah, memang. Sikap ini diperlukan rasa menerima segala apa yang telah ditetapkan kepadanya dengan senang hati sebagai wujud dan rasa cintanya kepada Allah. Di sini bagaian yang paling tinggi dalam islam. Jadi bukan sekedar pasrah saja, tetapi lebih dari itu - mencintai.

  • Anggap Mudah
  • Terkadang penderitaan itu datangnya dari dalam diri kita, terutama pikiran. Masalah yang tak terlalu berat, dapat menjadi lebih berat jika kita menganggapnya masalah berat. "Positive thinking" atau berpikir positif dan berbaik sangka terhadap cobaan yang Allah berikan kepada kita sangatlah perlu diaplikasikan. Yakinlah bahwa Allah Yang Maha Mengetahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita. Allah berfirmandalam Al quran surat Al-Insyirah {94}:5-6 "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan".
    Sampai dua kali Allah Swt menegaskan janji-Nya. Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus mendapatkan kesulitan karena dunia bukanlah neraka. Demikian juga tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus memperoleh kelapangan dan kemudahan karena dunia bukanlah surga. Segalanya pasti akan ada akhirnya dan dipergilirkan dengan keadilan Allah .

  • Evaluasi Diri
  • Banyak mengintrospeksi diri apabila kita terkena ujian atau cobaan hidup menjadi hal yang perlu. Sebab mungkin Allah ingin memperingatkan kita yang lalai atau lupa terhadap kewajiban sebagai seorang muslim. Jadikanlah setiap masalah sebagai sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri karena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan niscaya dapat mengundang pertolongan Allah .

  • Tawakal
  • Berserah diri kepada Allah terhadap apa yang menimpa pada diri kita. Tiada suatu hal yang terjadi tanpa sepengetahuan dan kehendak Allah. Hanya kepada-Nyalah kita menyembah dan meminta pertolongan. Oleh karenanya, jangan bebani pikiran kita dengan sesuatu yang hakikatnya kita tidak mengetahui. Berserah diri kepada Allah dan memohon pertolongan di setiap kita shalat dan berdoa. Dan jalani aktivitas sehari-hari kita dengan niat ibadah kepada Allah akan memberikan kita dua hal, meraih dunia dan pahala sebagai bekal ke akhirat. Mudah-mudahan kita sebagai muslim diberikan Allah hati yang tenang dan pikiran yang selalu husnudzan (berbaik sangka) terhadap ujian dan cobaan hidup yang Allah berikan.
    أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ