Lambang Kabupaten OKI
LAMBANG DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 25/DPRDOKI/1973 Kabupaten Ogan
Komering Ilir Bermotto “"Bende Seguguk”" dengan lambang berbentuk
perisai dengan rincian sebagi berikut :
- Kepala perisai bertuliskan “"OGAN KOMERING ILIR"” warna huruf merah dengan dasar kuning.
- Badan perisai berwarna biru laut yang bermakna "“Kedamaian"”.
- Pohon Beringin menggambarkan "P“engayoman".”
- Gambar bende atau gong berwarna kuning memiliki makna kebudayaan daerah.
- Gambar untaian kapas berjumlah 12 kuntum sebagai makna “"Kemakmuran Sandang"”.
- Gambar untaian padi berjumlah 26 bermakna "Kemakmuran pangan dan jumlah marga yang ada pada jaman dulu".”
- Motto "Bende Seguguk"” dengan tulisan berwarna hitam mengandung makna “Gong Satu Kesatuan”.
Keseluruhan lambang
secara umum menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepemimpinan daerah
dengan semangat persatuan dan kesatuan di dalam mewujudkan keseimbangan,
antara kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan masyarakat.
KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara 104o,20' dan 106o,00' Bujur Timur dan 2o,30' sampai 4o,15' Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 10 meter di atas permukkan air laut. Secara administrasi berbatasan dengan:
- Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang di sebelah Utara;
- Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Propinsi Lampung di sebelah Selatan;
- Kabupaten Ogan Ilir di sebelah Barat, dan;
- Selat Bangka dan laut Jawa di sebelah Timur.
Luas Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 19.023,47 Km2 dengan kepadatan penduduk sekitar 39-40 jiwa per Km2. Kabupaten ini terdiri atas 18 kecamatan. Wilayah paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan (4.853,40 Km2) dan yang paling sempit adalah Kecamatan Kota Kayu Agung (145,45 Km2).
Luas Daerah dan Wilayah Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir Per Tahun Kecamatan 2013
a. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Ogan Komering
Ilir merupakan daerah yang beriklim tropis. Musim kemarau umumnya
berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober setiap tahunnya.
Sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai dengan
bulan April. Penyimpangan musim biasanya berlangsung lima tahun sekali,
berupa musim kemarau yang lebih panjang dari pada musim penghujan dengan
rata-rata curah hujan 231,28 mm pertahun.
Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten OKI Pada Tahun 2012
b. Topografi
Wilayah barat Kabupaten
Ogan Komering Ilir berupa hamparan dataran rendah yang sangat luas.
Sebagian besar 25 persen daratan dan 75 persen perairan yang merupakan
rawa-rawa yang membentang. Beberapa kecamatan dialiri sungai-sungai yang
berfungsi sebagai jalur transportasi air. Daerah pegunungan hampir
tidak ada, hanya terdapat daratan sempit dan daerah yang berbukit-bukit
di Kecamatan Pampangan. Daerah yang paling rendah adalah Kecamatan Air
Sugihan dengan ketinggian hanya 8 meter dari permulaan laut, sedangkan
yang tertinggi adalah di Kecamatan Mesuji Makmur. Di sisi Timur terdapat
garis pantai yang memanjang dari kecamatan Sungai Menang, Cengal,
Tulung selapan dan Kecamtan Air Sugihan. Garis pantai tersebut bermuara
pada Laut selat Bangka.
c. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang ada
terdiri dari tanah aluvial dan podsolik. Tanah aluvial terdapat di
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten
Ogan Komering Ilir. Tanah ini mengandung humus yang bermanfaat untuk
tanaman pertanian. Sedangkan tanah podsolik terdapat di daratan yang
tidak tergenang air dengan tingkat kesuburan tanah lebih rendah
dibandingkan dengan jenis tanah aluvial.
d. Hidrologi
Sistem hidrologi yang
membentuk danau di wilayah OKI pada prinsipnya termasuk ke dalam satuan
geomorfik rawa, karena air yang terakumulasi di dalam cekungan tersebut
pada umumnya berasal dari rawa yang berada di sekitarnya. Di Kabupaten
ini dijumpai empat danau yaitu danau Deling di Kecamatan Pampangan,
danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, danau Teluk Gelam di Kecamatan
Teluk Gelam dan danau Teloko di Kecamatan Kayuagung. Sedangkan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten OKI memiliki 3 sistem yaitu DAS Musi,
DAS Bulularinding dan DAS Mesuji.
Di daerah aliran sungai
banyak terdapat lebak yang pasang surut airnya dipengaruhi oleh musim.
Pada musim penghujan lebak terendam air, namun dimusim kemarau airnya
surut. Terdapat juga bagian daerah yang airnya tidak pernah kering,
dikenal dengan istilah lebak lebung. Lebak lebung merupakan tempat
perkembangbiakan ikan yang alami dan potensial.
e. Flora dan Fauna
Keanekaragaman hayati di
daerah ini merupakan jenis tanaman dan binatang daerah tropis. Tanaman
hutan yang lazim ditemui antara lain : meranti, merawan, terentarang,
gelam, pelawan, dan petanang.Sedangkan tanaman perkebunan yang paling
dominan adalah karet, kelapa sawit, dan kelapa.
Padi, palawija serta
sayur-sayuran merupakan tanaman pangan yang terdapat di daerah ini.
Disamping itu daerah ini juga dikenal sebagai sentra buah seperti duku,
durian, rambutan, nangka, jeruk, semangka, pepaya dan pisang.
Binatang yang terdapat
didaerah ini kebanyakan binatang liar, antara lain beruang, rusa,
kancil, harimau, babi hutan, buaya, ular, kera, dan tenuk. Binatang
peliharan yang ada adalah sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, dan itik.
Jarak dari Kayuagung ke Ibukota Kecamatan
Jarak yang paling jauh
dari ibukota Kabupaten (Kayuagung) ke kecamatan-kecamatan dalam
Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu Air sugihan yang berjarak 200 km.
Ibukota kecamatan yang terdekat dengan Kayuagung yaitu Teluk Gelam yang
berjarak 17 km.
Kabupaten OKI Dalam Angka
Kumpulan data statistik di wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir berupa angka dari berbagai sektor
pembangunan yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Ogan Komering Ilir dan instansi/dinas/lembaga/ lainnya yang dikumpulkan
oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan dalam Kabupaten OKI Tahun 2012
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten OKI 2009-2012
Kebutuhan Hidup Minimum/Kebutuhan Layak Pekerja Kabupaten OKI 2012
Perkembangan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten OKI 2003-2012
Upah Minimum Sektoral Kabupaten OKI 2012
Sejarah Kabupaten OKI
Pada masa penjajahan
Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir termasuk ke dalam
wilayah Keresidenan Sumatera Selatan dan Sub Keresidenan
(Afdeeling) Palembang dan Tanah Datar dengan ibukota Palembang.
Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder afdeeling, dan wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi wilayah onder
afdeelingKomering Ilir dan onder afdeelingOgan Ilir.
Setelah Negara
Kesatuan Republik Indonesia merdeka, wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ilir termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26
marga. Kemudian berdasarkan Undang-undang Darurat Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten-Kabupaten Dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Selatan. Setelah adanya pembubaran marga, wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir dibagi menjadi 12 kecamatan defenitif dan 6
kecamatan perwakilan.
Kemudian sebelum
tahun 1996 Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki 14 kecamatan
definitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan
perwakilan tersebut adalah Kecamatan Pematang Panggang (sekarang
Kecamatan Sungai Menang) dengan Kecamatan Induk Mesuji, Kecamatan
Cengal dengan Kecamatan Induk Tulung Selapan, Kecamatan Rantau Alai
dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja dan Kecamatan Jejawi dengan
Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang. Selanjutnya pada tahun 2001
keempat kecamatan perwakilan tersebut disahkan menjadi kecamatan
definitif, sehingga Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki 18 kecamatan.
Berdasarkan Keppres
Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan
Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ilir
dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir
dan Kabupaten Ogan Ilir yang beribukota di Inderalaya. Wilayah
Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Inderalaya,
KecamatanTanjung Raja, Kecamatan Tanjung Batu, Kecamatan Muara Kuang,
Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini,
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari 12 kecamatan.
Kemudian berdasarkan
Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir
kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu
Kecamatan Lempuing Jaya yang merupakan pecahan dari Kecamatan
Lempuing, Kecamatan Mesuji Makmur dan Kecamatan Mesuji Raya yang
merupakanpecahan dari Kecamatan Mesuji, Kecamatan Pedamaran Timur
yang merupakan pecahan dari Kecamatan Pedamaran, Kecamatan Teluk
Gelam yang merupakan pecahan dari Kecamatan Tanjung Lubuk dan
Kecamatan Pangkalan Lampam yang merupakan pecahan dari Kecamatan
Pampangan. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara
administratif memiliki 18 Kecamatan.
Sejarah Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sebelum Pemekaran | Setelah Pemekaran | |||
1981 | 1996 | 2001 | Keppres No.37 Tahun 2003 | Perda No.5 Tahun 2005 |
Lempuing | Lempuing | Lempuing | Lempuing Lempuing Jaya | |
Mesuji | Mesuji | Mesuji Pematang Panggang | Mesuji Sungai Menang | Mesuji
Sungai Menang Mesuji Makmur Mesuji Raya |
Tulung Selapan | Tulung Selapan | Tulung Selapan Cengal | Tulung Selapan Cengal | Tulung Selapan Cengal |
Pedamaran | Pedamaran | Pedamaran | Pedamaran | Pedamaran Pedamaran Timur |
Tanjung Lubuk | Tanjung Lubuk | Tanjung Lubuk | Tanjung Lubuk | Tanjung Lubuk Teluk Gelam |
Kota Kayuagung | Kota Kayuagung | Kota Kayuagung | Kota Kayuagung | Kota Kayuagung |
Sirah Pulau Padang | Sirah Pulau Padang | Sirah Pulau Padang Jejawi | Sirah Pulau Padang Jejawi | Sirah Pulau Padang Jejawi |
Pampangan | Pampangan | Pampangan | Pampangan | Pampangan Pangkalan Lampam |
Air Sugihan | Air Sugihan | Air Sugihan | Air Sugihan | |
Tanjung Raja | Tanjung Raja | Tanjung Raja Rantau Alai | Kabupaten Ogan Ilir | |
Muara Kuang | Muara Kuang | Muara Kuang | ||
Inderalaya | Inderalaya | Inderalaya | ||
Tanjung Batu | Tanjung Batu | Tanjung Batu | ||
Pemulutan | Pemulutan | Pemulutan |
Visi Dan Misi Kabupaten OKI
Visi dan Misi Kabupaten Ogan Komering Ilir 2014-2019 |
Visi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019 adalah:
"Terwujudnya Masyarakat OKI Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa"
Visi pembangunan
Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2014-2019 ini menjadi cita-cita bagi
pembangunan yang secara sistematis bagi pennyelenggaraan pemerintahan
daerah dan segenap pemangku kepentingan pembangunan Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai beikut:
OKI Maju berlandaskan Iman dan Taqwa;
Kondisi wilayah dan
masyarakat yang memiliki infrastruktur perekonomian, Pendidikan,
Kesehatan Air Bersih, dan Ketenagalistrikan, sehingga berkemapuan
mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan global namun tetap
mempertahankan ciri identitas masyarakat Ogan Komering Ilir yang
majemuk, saling menghargai dan menghormati dalam bingkai keluarga besar
masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang serasi dan harmonis
berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
OKI Mandiri berlandaskan Iman dan Taqwa;
Kemampuan Pemerintah
daerah untuk menyelenggaranakan pemerintahan dan pembangunan serta
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang,pangan
dan papan), serta dapat berpatisipasi dalam pembangunan daerah dengan
mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. sehingga masyarakat
lebih beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
bergantung sepenuhnya kepada pemerintah daerah;
OKI Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa;
Berkurangnya jumlah
penduduk miskin dan pengangguran, sekolah, Usia harapan Hidup dan
meningkatnya daya Beli Masyarakat, sehingga memiliki penghidupan yang
layak/seimbang jasmani dan rohani, berdaya saing, memiliki rasa aman dan
kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah, serta memilliki integritas
dan moralitas sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih mandiri dan
maju, yang berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2014-2019
Dalam mewujudkan visi
pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019 tersebut
ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan beserta pokok-pokok
penjelasannya sebagai berikut:
- Mewujudkan Pembangunan Dari Desa
- Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat.
- Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
- Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
- Mewujudkan Penataan Pemanfaatan dan Peruntukan Ruang Yang Ramah Lingkungan
- Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya.
Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan pada visi
dan misi pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019
maka disusun tujuan pembangunan selama lima tahun kedepan sebagai
berikut:
Misi 1: Mewujudkan Pembangunan Dari Desa
- Mengurangi kesenjangan antar wilayah sekaligus mewujudkan pemerataan dan keadilan pembangunan
- Terlaksananya pembangunan infrastruktur pada desa-desa tertinggal/terisolir dan terciptanya keseimbangan pertumbuhan antar wilayah.
Misi 2:
Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah
dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Pelayanan
Masyarakat
- Menciptakan pemerintahan yang amanah, sehingga mampu menjadi motivator, fasilitator, serta inovator dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
- Terwujudnya organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaannya dan mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
Misi 3: Meningkatkan kesejahteraan rakyat
- Meningkatkan kualitas penduduk melalui penggarusutamaan gender dan perlindungan anak sehingga mampu mengembangkan potensinya untuk berusaha dalam pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM)
- Terwujudnya kualitas pendidikan penduduk yang ditandai oleh semakin menurunnya angka buta huruf dari 3,36 persen menjadi 2 persen dan meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 6,77 tahun menjadi 8 tahun, serta meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) dari 68,71 tahun menjadi 70 tahun dan IPM dari 71,82 menjadi 73,00
Misi 4: Peningkatan pertumbuhan ekonomi
- Mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata
- Menurunnya jumlah penduduk miskin dari 14,28 persen menjadi 11,49 persen dan menurunnya angka pengangguran terbuka dari 6,11 persen menjadi 4,95 persen, Tercapainya pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 6,50 persen per tahun, Meningkatnya Pendapatan Per kapita atas harga berlaku dari Rp. 11.396.201, menjadi Rp.15.610.417, serta meningkatnya daya beli masyarakat dari Rp. 633.800,- menjadi Rp.649.410 per kapita per bulan
Misi 5. Mewujudkan penataan pemanfaatan dan peruntukan ruang yang ramah lingkungan
- Mewujudkan tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan memiliki infrastruktur wilayah yang memadai, dan berbasis pertanian dalam arti luas yang berlandaskan keadilan, kesejahteraan, pemerataan, dan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
- Terciptanya Pengembangan sistem pusat permukiman dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya guna mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, keterjangkauan pelayanan umum, dan peningkatan dinamika ekonomi
Misi 6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya
- Meningkatkan kualitas umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan dan kerukunan kehidupan beragama yang dinamis serta makin meningkatnya peran serta umat dalam pembangunan
- Terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan, kerukunan yang dinamis antar umat beragama
Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
No. | Misi | Tujuan | Sasaran |
1. | Mewujudkan pembangunan dari desa | Mengurangi kesenjangan antar wilayah sekaligus mewujudkan pemerataan dan keadilan pembangunan | Terlaksananya pembangunan infrastruktur pada desa-desa tertinggal/terisolir dan terciptanya keseimbangan pertumbuhan antar wilayah |
2. | Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Pelayanan Masyarakat | Menciptakan pemerintahan yang amanah, sehingga mampu menjadi motivator, fasilitator, serta inovator dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah | Terwujudnya organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaannya dan mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat |
3. | Meningkatkan kesejahteraan rakyat | Meningkatkan kualitas penduduk melalui penggarusutamaan gender dan perlindungan anak sehingga mampu mengembangkan potensinya untuk berusaha dalam pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) | Terwujudnya kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk yang ditandai oleh semakin menurunnya angka buta huruf dari 3,36 % menjadi 2% dan meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 6,77 tahun menjadi 8 tahun, serta meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) dari 68,71 tahun menjadi 70 tahun dan IPM dari 71,82 menjadi 73,00 |
4. | Peningkatan pertumbuhan ekonomi | Mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata | Menurunnya jumlah penduduk miskin dari 14,28% menjadi 11,49% dan menurunnya angka pengangguran terbuka dari 6,11% menjadi 4,95%, Tercapainya pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 6,50% per tahun, Meningkatnya Pendapatan Per kapita dari Rp. 11.396.201, menjadi Rp.15.610.417, serta meningkatnya daya beli masyarakat dari Rp. 633.880,-menjadi Rp.649.410/per kapita/bulan |
5. | Mewujudkan penataan pemanfaatan dan peruntukan ruang yang ramah lingkungan | Mewujudkan tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan memiliki infrastruktur wilayah yang memadai, dan berbasis pertanian dalam arti luas yang berlandaskan keadilan, kesejahteraan, pemerataan, dan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan | Terciptanya Pengembangan sistem pusat permukiman dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya guna mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, keterjangkauan pelayanan umum, dan peningkatan dinamika ekonomi |
6. | Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya | Meningkatkan kualitas umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan dan kerukunan kehidupan beragama yang dinamis serta makin meningkatnya peran serta umat dalam pembangunan | Terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan, kerukunan yang dinamis antar umat beragama |
Isu Strategis Pembangunan Ogan Komering Ilir
Berbagai permasalahan dan isu strategis Kabupaten Ogan Komering Ilir, antara lain:
- Permasalahan ketimpangan pembangunan antara wilayah barat dengan wilayah timur
Ketersediaan infrastruktur antara wilayah timur dan wilayah barat
terjadi ketimpangan dimana ketersediaan infrastruktur di wilayah barat
lebih baik di banding wilayah timur, dimana ketersediaan jaringan
transportasi jalan/ jembatan, air bersih, listrik, pasar dan sarana
komunikasi di wilayah barat lebih baik di banding wilayah timur.
Mengakibatkan masih banyaknya desa-desa tertinggal di wilayah timur
kabupaten ogan komering ilir dari 321 desa dan kelurahan yang ada
terdapat 145 desa tertinggal (43,23%), dengan kondisi demikian maka
kabupaten ogan komering ilir di kategorikan salah satu kabupaten
tertinggal dari 183 kabupaten tertinggal di indonesia
- Permasalahan penyelenggaraan pemerintahan umum, antara lain:
Belum optimalnya pengembangan aparatur dan kelembagaan. Rendahnya
pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah;Belum tuntasnya persoalan
agraria (perbatasan wilayah, sengketa lahan usaha dan sertifikasi
tanah/lahan milik rakyat; Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
reformasi birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi
secara efisien dan efektif pembenahan birokrasi menyangkut perubahan
sikap dan tingkah laku seluruh jajaran aparat pemerintahan di semua
tingkatan secara terpadu dan sistemik.
Selain itu upaya penataan ulang secara bertahap dan sistemik daerah perlu terus dilakukan melalui penataan kelembagaan atau institusi yang efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas sdm yang profesional, akuntabilitas tinggi kepada masyarakat dan pelayanan publik yang prima. Selain itu, permasalahan dalam konteks ini adalah mensinergikan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang profesional.
- Permasalahan terkait kelembagaan dan ketatalaksanaan antara lain:
Struktur kelembagaan pemerintahan kabupaten ogan komering ilir masih
belum optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat. Selain itu, tata
laksana di lingkungan organisasi pemerintah kabupaten ogan komering ilir
juga masih perlu mendapat perhatian khusus, agar lebih respon terhadap
kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang
lebih prima dalam artian dapat lebih cepat, mudah, murah dan terhindar
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Permasalahan tata laksana
tersebut sangat terkait erat dengan kualitas dan kapasitas sumber daya
pegawai yang masih belum memadai, sehingga berpengaruh pada lemahnya
pelayanan publik yang langsung kepada masyarakat, seperti kecamatan,
desa dan kelurahan.
Pembangunan kabupaten ogan komering ilir memerlukan dukungan ketersediaan anggaran yang memadai. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional. Selain itu kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkatan pemerintah mulai dari kelurahan, kecamatan, dan kota masih perlu ditingkatkan, meskipun kabupaten ogan koering ilir mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (wtp) dalam pengelolaan keuangan daerah. Kemudian dengan terus berkembangnya wilayah kabupaten ogan komering ilir menyebabkan persoalan-persoalan batas wilayah.
Batas wilayah dengan kabupaten sekitar seperti dengan kabupaten banyuasin, ogan komering ulu timur, ogan ilir dan dengan kabupaten mesuji provinsi lampung, masih menjadi permasalahan. Selain itu belum jelasnya batas wilayah antar kecamatan dan batas wilayah antar desa sering menimbulkan konflik di masyarakat. Persoalan pertanahan yang sering menjadi konflik di masyarakat adalah sengketa lahan usaha antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan.
- Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh, kemiskinan masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan kabupaten ogan komering ilir. Berdasarkan data persentase
penduduk miskin di kabupaten ogan komering ilir terus mengalami
penurunan dari tahun 2009 sebesar 16,17 persen menjadi 14,28 persen pada
tahun 2013, namun demikian kondisi ini masih lebih tinggi dibandingkan
rata-rata persentase kemiskinan provinsi sumatera selatan dan nasional.
Masih tingginya jumlah pengangguran terbuka di kabupaten ogan komering ilir yaitu sebesar 6,11 persen pada tahun 2013, kondisi demikian dikarenakan bertambahnya angkatan kerja baru serta minimnya lapangan pekerjaan formal, menyebabkan banyaknya tenaga kerja tidak terserap yang kemudian justru diberdayakan di daerah lain yang memiliki banyak lapangan kerja formal.
- Bidang Pendidikan
Permasalahan pendidikan di kabupaten ogan komering ilir ditandai
dengan masih rendahnya rata-rata lama sekolah yaitu baru mencapai 6,77
tahun pada tahun 2013, yang artinya bahwa rata-rata penduduk kabupaten
ogan komering tingkat pendidikannya hanya sampai smp kelas i semester i,
kemudian dilihat dari angka melek huruf kabupaten ogan komering ilir
pada tahun 2013 sebesar 96,64 persen artinya masih terdapat 3,36 persen
penduduk kabupaten ogan komering ilir masih buta huruf, disamping itu
permasalahan pendidikan lainnya yaitu banyaknya prasarana dan sarana
pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar
mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas, serta sistem
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas melalui pembentukan karakter
melalui penyediaan kelompok-kelompok belajar terutama pendidikan anak
usia dini (paud/tk/tpa).
- Bidang kesehatan.
Belum optimalnya sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga ogan
komering ilir khususnya untuk keluarga miskin, diindikasikan dengan
masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum/tidak terakomodir
program jamkesmas, masih tingginya angka kematian ibu dan anak,
keterbatasan jumlah, mutu tenaga kesehatan dan penyebarannya yang kurang
merata serta masih terbatasnya prasarana dan sarana kesehatan terutama
di perdesaan, masih terdapat 61 desa yang belum memiliki akses layanan
kesehatan terutama poskesdes.
- Permasalahan pengelolaan sumberdaya alam.
Kabupaten ogan komering ilir mempunyai luas wilayah yang terluas di
provinsi sumatera selatan, dengan luas wilayah 1,9 juta hektar,
kabupaten ini memiliki berbagai macam sumber daya alam, antara lain
sumber daya lahan, batubara, pasir kuarsa, dan batu granit namun belum
dikelola secara optimal. Kemudian, permasalahan utama pada lahan
pertanian tanaman pangan sawah lebak yaitu belum optimalnya pengelolaan
lahan sehingga hanya bisa ditanami setahun sekali, bahkan masih banyak
lahan pertanian tanaman pangan yang belum diusahakan.
Masalah lain dalam pengelolaan lahan pertanian tanaman pangan ini adalah seringnya gagal tanam dan gagal panen akibat perubahan iklim (kekeringan dan banjir), keterbatasan lahan usaha yang dimiliki oleh masyarakat, sementara untuk pembukaan areal tanaman pangan yang baru memerlukan biaya yang cukup besar. Selanjutnya belum seluruh desa memiliki wadah ekonomi mikro atau koperasi yang dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan industri rumah tangga.
- Pemanfaatan tata ruang yang berdimensi lingkungan hidup
Permasalahan utama dalam pemanfaatan ruang ini adalah perubahan
penggunaan lahan, seperti perubahan fungsi lahan kawasan hutan menjadi
kawasan budidaya perkebunan, sehingga banyak kawasan hutan yang diubah
menjadi perkebunan, perubahan fungsi lahan kawasan hutan lindung menjadi
lahan tambak di sepanjang pantai timur oleh masyarakat yang berada di
sepanjang pantai. Selain itu permasalahan lainnya adalah belum
optimalnya pengendalian alih fungsi lahan oleh pemerintah kabupaten ogan
komering ilir, hal ini akan berakibat pada penurunan kualitas
lingkungan hidup yang akan berdampak langsung kepada masyarakat seperti
pembukaan areal kebun sawit dan hutan tanaman industri di lahan rawa.
Berdasarkan analisis
permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan
daerah kedepan, maka ditetapkan 6 (enam isu status) sbb:
- Pemerataan dan keadilan pembangunan
- Penyelenggaraan tatakelola pemerintahan dan reformasi birokrasi
- Keterbatasan sumber pembiayaan pembangunan
- Kesejahteraan masyarakat
- Pengelolaan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah
- Pengendalian pemanfaatan ruang guna memastikan keberlangsungan daya dukung lingkungan.
Untuk menjawab
permasalahan dan isu-isu strategis tersebut di atas maka ditetapkan 8
(delapan) program prioritas sebagai berikut :
- Pembangunan infrastruktur perdesaan, melalui: pembangunan jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, dermaga, listrik, sungai, pasar tradisional dan sarana komunikasi.
- Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, melalui : reorganisasi dan restrukturisasi skpd; peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya aparatur; optimalisasi pendapatan daerah (intenfikasi dan ekstensifikasi); penyelesaian permasalahan pertanahan.
- Penuntasan program wajib belajar 9 tahun, melalui: peningkatan kelompok-kelompok belajar di perdesaan dan penyediaan satu desa satu paud/tk/tpa.
- Peningkatan pelayanan kesehatan, melalui: penyediaan satu desa satu poskesdes.
- Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, Melalui : pengurangan pengeluaran dan peningkatan pendapatan keluarga miskin dan penyediaan satu desa satu kud, serta optimalisasi program padat karya.
- Ketahanan pangan, melalui : optimalisasi sektor pertanian, penanganan gagal tanam dan gagal panen.
- Pengendalian pemanfaatan lahan, melalui : penyusunan rencana umum tata ruang kota (rutrk) dan (rdtrk) serta penyusunan kawasan strategis; pembangunan dan pengembangan permukiman dan perumahan termasuk kasiba dan lisiba; pengamanan perda rtrw kab oki.
- Kerukunan umat beragama, melalui : peningkatan efektivitas forum kerukunan umat beragama; pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan toleran; Peningkatan ketaatan beragama masyarakat yang terwujud dalam sikap dan perilaku sosial yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam ajaran agama dan budaya; Menumbuhkembangkan wawasan keagamaan dan toleran selaras dengan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan.
PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Wilayah Administratif
Wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ilir terbagi habis dalam 18 kecamatan, dan masingmasing
kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan. Sedangkan setiap
desa-desa dan kelurahan di dalamnya tersusun atas dusun, lingkungan
maupun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun
tetangga.
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Tahun 2012
Jumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013 sebanyak 321 desa/kelurahan, terdiri atas 13 kelurahan dan 308 desa.
Tabel Batas Wilayah, Jumlah Desa dan Kelurahan Per Kecamatan Di Kabupaten OKI Tahun 2012
No. | Kecamatan | Batas Wilayah | Desa | Kelurahan | Jumlah |
1. | Lempuing | Utara : Kec. Lempuing Jaya Selatan : Kecamatan Mesuji Makmur Timur : Kecamatan Mesuji Barat : Kabupaten OKU Timur |
17 | - | 17 |
2. | Lempuing Jaya | Utara : Kecamatan Pedamaran Selatan : Kabupaten OKU Timur & Kec.Lempuing Timur : Kecamatan Mesuji Raya Barat : Kecamatan Teluk Gelam |
16 | - | 16 |
3. | Mesuji | Utara : Kecamatan Mesuji Raya Selatan : Kecamatan Mesuji raya Timur : Propinsi Lampung Barat : Kecamatan Lempuing |
16 | - | 16 |
4. | Mesuji Makmur | Utara : Kecamatan Lempuing Selatan : Propinsi Lampung Timur : Kecamatan Mesuji Barat : Kabupaten OKU Timur |
20 | - | 20 |
5. | Mesuji Raya | Utara : Kecamatan Pedamaran Selatan : Kec.Lempuing Jaya dan Kec.Mesuji Timur : Kecamatan Mesuji Barat : Kecamatan Lempuing Jaya |
17 | - | 17 |
6. | Sungai Menang | Utara : Kecamatan Cengal Selatan : Provinsi Lampung Timur : Laut Jawa/Pantai Barat : Kecamatan Mesuji |
18 | - | 18 |
7. | Tulung Selapan | Utara : Air Sugihan Selatan : Cengal Timur : Laut Jawa/Pantai Barat : Pangkalan Lampam |
22 | 1 | 23 |
8. | Cengal | Utara : KecamatanTulung Selapan Selatan : Kecamatan Sungai Menang Timur : Laut Jawa/Pantai Barat : Kcamatan Pedamaran |
13 | - | 13 |
9. | Pedamaran | Utara : Pampangan dan Kec. Kayuagung Selatan : Kecamatan Lempuing Jaya Timur : Pedamaran Timur Barat : Teluk Gelam |
14 | - | 14 |
10. | Pedamaran Timur | Utara : Kecamatan Pedamaran Selatan : Kecamatan Mesuji Makmur Timur : Kecamatan Cengal dan Kec. S.Menang Barat : Kecamatan Pedamaran |
7 | - | 7 |
11. | Tanjung Lubuk | Utara : Kabupaten Ogan Ilir Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Timur : Kecamatan Teluk Gelam Barat : Kabupaten Ogan Ilir |
21 | 1 | 22 |
12. | Teluk Gelam | Utara : Kabupaten Ogan Ilir Selatan : Kabupaten OKU Timur Timur : Kec.Lempuing Jaya & Kec.Pedamaran Barat : Kecamatan Tanjung lubuk |
14 | - | 14 |
13. | Kayu Agung | Utara : Kec.Sirah Pulau Padang Selatan : Kec. Pedamaran Timur : Kecamatan Pampangan Barat : Kabupaten Ogan Ilir |
14 | 11 | 25 |
14. | Sirah Pulau Padang | Utara : Kec.Jejawi Selatan : Kecamatan Kayu Agung Timur : Kecamatan Pampangan Barat : Kabupaten Ogan Ilir |
20 | - | 20 |
15. | Jejawi | Utara : Kab. Banyuasin Selatan : Kecamatan Sirah Pulau Padang Timur : Kecamatan Pampangan Barat : Kab Ogan Ilir |
19 | - | 19 |
16. | Pampangan | Utara : Kabupaten Banyuasin Selatan : Pedamaran Timur : Kecamatan Pangkalan Lampam Barat : Kecamatan SP Padang |
22 | - | 22 |
17. | Pangkalan Lampam | Utara : Kabupaten Banyuasin Selatan : Kecamatan Pampangan Timur : Kecamatan Pampangan Barat : Kecamatan Tulung Selapan |
19 | - | 19 |
18. | Air Sugihan | Utara : Kabupaten Banyuasin Selatan : Kecamatan Pangkalan Lampam Timur : Selat Bangka Barat : Kabupaten Banyuasin |
19 | - | 19 |
Jumlah | 308 | 13 | 321 |
Keanggotaan Dewan
Berdasarkan hasil pemilu
legislatif tahun 2009, jumlah anggota dewan di Kabupaten Ogan Komering
Ilir sebanyak 45 orang. Perolehan kursi terbanyak adalah Partai PDI
Perjuangan dan Partai Demokrat masing-masing 10 dan 6 kursi. Partai
Keadilan Sejahtera 5 Kursi (PKS), Partai Bulan Bintang dan Hanura
masing-masing 4 kursi.
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013
No. | Partai | Anggota Laki-Laki | Anggota Perempuan | Jumlah |
1. | PDI- Perjuangan | 9 | 1 | 10 orang |
2. | Partai Golkar | 5 | - | 5 orang |
3. | Partai Persatuan Pembangunan | 3 | - | 3 orang |
4. | Partai Keadilan Sejahtera | 4 | 1 | 5 orang |
5. | Partai Amanat Nasional | 3 | - | 3 orang |
6. | Partai Bulan Bintang | 3 | 1 | 4 orang |
7. | Partai Bintang Reformasi | 2 | - | 2 orang |
8. | Partai Demokrat | 6 | - | 6 orang |
9. | Hanura | 4 | - | 4 orang |
10. | Gerindra | 3 | - | 3 orang |
Jumlah | 42 | 3 | 45 orang |
Pemerintahan
Berdasarkan Perda
Kabupaten OKI No 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 tahun 2008 yang memuat tentang
pembentukan struktur organisasi Pemerintahan Kabupaten OKI menyebutkan
bahwa susunan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten OKI terdiri dari 1
orang sekretaris daerah, 4 orang asisten bidang dan 11 kepala bagian.
Selain itu juga terdapat 19 dinas dan 13 Lembaga Teknis Daerah yang
mencakup 1 inspektorat, 9 badan, 2 kantor dan 1 RSUD.
Bagian Setda Kabupaten Ogan Komering Ilir
- Bagian Pemerintahan
- Bagian Administrasi Pembangunan
- Bagian Pertanahan
- Bagian Keuangan
- Bagian Kesejahteraan Rakyat
- Bagian Hukum
- Bagian Organisasi
- Bagian Ekonomi
- Bagian Umum
- Bagian Humas dan Protokol
- Bagian Perlengkapan
Dinas Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir
- Dinas Pendidikan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
- Dinas Pertanian
- Dinas Peternakan
- Dinas Perkebunan
- Dinas Kehutanan
- Dinas Pemuda dan Olahraga
- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
- Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Pengairan
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Dinas Kelautan dan Perikanan
- Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata
- Dinas Tata Kota dan Pertamanan
- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
- Dinas Sosial
- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
- Dinas Pertambangan dan Energi
Lembaga Teknis Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir
- Inspektorat Kabupaten
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
- Badan Ketahanan Pangan
- Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
- Badan Koordinasi Keluarga Berencana
- Badan Lingkungan Hidup
- Badan Pengelola Pasar dan Kebersihan
- Badan Perizinan dan Penanaman Modal
- Kantor Pemberdayaan Perempuan
- Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah
- Rumah Sakit Umum Daerah
PERTAMBANGAN
POTENSI DAN INVESTASI PERTAMBANGAN KABUPATEN OKI
Hasil pertambangan di Kabupaten Ogan Komering ilir adalah tanah liat sebanyak 24.305,01 m3 , batu kali atau koral sebanyak 58.292,28 m3 , tanah urug sebanyak 592.776,27 m3 , pasir kali sebanyak 834.381,58 m3 dan batu pecah sebanyak 99.895,62 m3.
Selain hasil
pertambangan dan penggalian tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir juga
memiliki potensi yang cukup besar dibidang pengembangan pertambangan dan
energi. Bahan tambang dan galian yang cukup prospektif untuk diusahakan
adalah batubara, pasir kuarsa, granit dan pasir besi. Potensi batu
granit terdapat di Kecamatan Pampangan dengan potensi sebesar 83,5 juta
ton, pasir kuarsa terdapat di Kecamatan Cengal dengan cadangan tereka
sekitar 50 juta ton, Batubara terdapat di Kecamatan Mesuji dengan
cadangan sekitar 325 juta ton dan pasir besi terdapat di Kecamatan
Cengal dengan cadangan ratusan juta ton.
Produksi Bahan Tambang dan Galian menurut Jenis Barang dan Lokasi di OKI, 2011 - 2012
Energi
Di Kabupaten OKI belum
semua desa dapat dialiri listrik, dan banyak juga yang belum dapat
menikmati air bersih, apalagi air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kayu Agung masih sangat terbatas.
Tahun 2012 jumlah desa
yang dapat dijangkau listrik melalui PT PLN sebanyak 140 desa. Pelayanan
listrik di Kabupaten OKI, dicakup oleh 3 wilayah kerja PT PLN, yaitu
Ranting Kayuagung, Ranting Tugumulyo, dan Ranting Pematang Panggang.
Sementara itu jumlah air minum yang telah disalurkan oleh PDAM Kayuagung tahun 2012 sebanyak 739.945 m3 ke 3.256 pelanggan.
Potensi Sektor Pertambangan Kabupaten OKI Tahun 2011 - 2012
16 Titik Sumber Gas Dan Batubara Ditemukan Di OKI
Terdapat 16 sumber
tambang gas dan batu bara di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),
saat ini beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tambang gas dan
batu bara sudah berniat untuk berinvestasi di Kabupaten OKI. Beberapa
sumber tambang itu berada di kecamatan Cengal, Sungai menang, Lempuing
dan Mesuji Makmur.
Untuk sumber tambang
batu bara Paling banyak terdapat di kecamatan Cengal dan Sungai Menang.
Selain penghasil batu bara Kabupaten OKI bakal menjadi salah satu daerah
penghasil Sumber Daya Alam (SDA) berupa Gas Metan Batu bara atau Coal
Beat Methane (CBM), hal ini dapat dilihat dari penemuan potensi sumber
Gas Metan di Desa Balian Makmur, Kecamatan Mesuji makmur dan di Desa
Tebing suluh, Kecamatan lempuing.
Penemuan ini adalah hasil eksplorasi yang dilakukan oleh PT East Ogan Methane.
PERTANIAN
POTENSI DAN INVESTASI PERTANIAN KABUPATEN OKI
Sektor pertanian
merupakan sektor unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, karena sektor
ini memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
cukup signifikan. Disamping itu keadaan geografis daerah Ogan Komering
Ilir memang sangat cocok untuk pengembangan sektor ini. Sektor pertanian
terbagi atas lima sub sektor, meliputi sub sektor tanaman bahan makanan
(tabama) atau sering disebut tanaman pangan hortikultura, perkebunan,
kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Tanaman Bahan Makanan
Komoditi sektor tanaman
bahan makanan meliputi padi, palawija dan hortikultura. Di Kabupaten
Ogan Komering Ilir produksi padi sawah dan padi ladang tahun 2012
sebesar 581.739 ton yang dihasilkan dari 135.641hektar luas panen. Bila
dibandingkan dengan tahun 2011 angka ini mengalami penurunan yaitu dari
585.006 ton padi dari 130.871 hektar luas panen.
Sedangkan tanaman
palawija menghasilkan 393,18 ton kacang tanah, 861,6 ton kedelai, 156,4
ton kacang hijau, 8.590 ton jagung, 42.403 ton ubi kayu dan 828 ton ubi
jalar.
Produksi Padi dan Palawija Kabupaten OKI Tahun 2006-2012 (Ton)
Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan di
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan komoditas unggulan sektor
pertanian. Luas areal perkebunan rakyat yang terbesar adalah komoditi
karet dengan luas 181.463 ha kemudian kelapa sawit seluas 12.675 ha
disusul kelapa seluas 3.998 ha.
Kehutanan
Hutan menjadi wahana
lingkungan hidup. Terutama mampu menjaga kestabilan cadangan air tanah,
menjadi paru-paru di daerah, rumah tinggal satwa, juga hasil kayunya
sangat bermanfaat.
Kayu gelondongan yang
berkualitas baik banyak diproduksi dari hasil hutan produksi meliputi
kayu bulat dan kayu tiang. Pada tahun 2012, kayu yang dihasilkan
sebanyak 1.051.878,37 m3.
Peternakan
Produksi hasil
peternakan berupa daging, susu dan telor. Populasi ternak besar pada
tahun 2012 diantaranya terdapat 30.058 ekor sapi, 9.252 ekor kerbau dan
22.737 ekor kambing. Sedangkan ternak kecil terdiri dari 575.240 ekor
ayam buras, 140.297 ekor itik/itik manila dan 447.430 ayam pedaging.
Perikanan
Produksi perikanan di
Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2011 adalah 20.834 ton perikanan
laut, 11.683 ton perikanan umum dan perikanan budidaya menghasilkan
sebanyak 3.403 ton ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan diantaranya ikan
patin, gabus, nila dan betutu. Di Kabupaten ini terdapat perusahaan
tambak udang besar yang berkualias ekspor, yaitu PT Wachyuni Mandira.
Perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Sungai Menang persisnya di
Desa Bumi Pratama Mandira.
Luas Panen dan Produksi Padi Menurut Kecamatan dalam Kabupaten OKI Tahun 2012