Halaman

Selasa, 13 Januari 2015

DPC Kemenag OKI Gelar Seminar dan Workshop Pendidikan



KAYUAGUNG- Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan sekaligus HUT PGRI ke-69. Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menggelar seminar dan workshop pendidikan yang dilaksanakan pada 26 November 2014, di Aula RM Aba Dola Kayuagung, Kabupaten OKI.
Seminar yang bertemakan “Baktiku Untuk Guruku“ dihadiri oleh, Ketua DPD PGRI Kabupaten OKI, M Room SmKh, Ketua DPC PGRI Kayuagung, Ahmad Bermawi MPd, seluruh kepengurusan DPC Kemenag OKI. Selaku narasumber dalam kegiatan ini pakar pendidikan dan asesor guru dari UNSRI, para tokoh agama dari Kemenag OKI, jajaran Polres OKI, dan peserta seluruh guru binaan Kemenag OKI.
Dalam sambutannya, Ketua DPD PGRI Kabupaten OKI, M Room SmKh mengatakan, dirinya sangat mendukung dengan adanya seminar dan workshop pendidikan tersebut. Apalagi acara setiap tahun selalu meriah, diharapkan setelah kegiatan ini para guru dapat berkompetisi dan berprestasi di dunia pendidikan.
 Ketua DPC PGRI Kayuagung, Ahmad Bermawi MPd dalam kesempatan yang sama mengatakan, tujuan seminar pendidikan tersebut yaitu meningkatkan peran strategis guru dalam membangun sikap, keterampilan dan pengetahuan melalui implementasi kurikulum 2013. Lalu untuk meneladani semangat dan dedikasi guru sebagai pendidik professional dan bermutu dalam peningkatan mental bangsa.
Selain itu, kata dia, DPC Kemenag OKI pada 26-27 November tersebut, juga menyelenggarakan berbagai lomba seperti, menggambar, melukis, busana muslim, beauty class, dan rebana, yang dipusatkan dilingkungan MTs Subulussalam Kayuagung, dimana pesertanya diikuti oleh para pelajar dari tingkat Roudatul Ulum/PAUD hingga MA/SMA/SMK dan juga masyarakat umum lainnya.
“Dari serangkaian kegiatan tersebut, dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mesyarakat akan pentingnya kedudukan dan peran strategis guru dalam membangun bangsa Indonesia yang cerdas, kompetitif, dan bermanfaat. Melalui seni dan kreativitas dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten OKI,”ungkap Bermawi.(pais)

ISHAK LANTIK PEJABAT ESELON IV KEMENAG OKI



Kayuagung, Inmas.
Sebanyak 3 Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ilir, hari ini Rabu (26/3) dilantik oleh KakanKemenag Kab OKI, OKI H. Ishak Putih, M.Si secara resmi di Aula Kemenag Kab OKI pukul 10.30 Wib.
Pejabat Eselon IV yang dilantik dilingkungan Kemenag Kab. OKI adalah Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung laut, Kepala KUA Sungai Menang dan Kepala KUA Jejawi, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung laut kini dijabat oleh Romzi, S.Ag yang sebelumnya menjabat sebagai guru madya pada MTsN Prabumulih
Sedangkan Kepala KUA Sungai Menang dan Jejawi yang sudah  lama Kosong, Nursawi, S.Ag yang sebelumnya sebagai penyuluh muda KUA Jejawi diangkat menjadi kepala KUA Jejawi dan Suryadi, S.Ag yang sebelumnya menjabat sebagai penghulu KUA Kayuagung kini menjabat sebagai Kepala KUA Sungai menang.
Pelantikan ini dihadiri oleh H. Syamsul Kasubbag Tu, A. syukri, Kasi Bimas Islam, Kasi Pendidikan Madrasah, H. Muzakkir Muid, M.si, Kasi Pd Pontren, H. Muazni. S.Ag, Kasi Pais, Drs. H. Mutawalli, M.Pd.I, para tamu undangan serta seluruh karyawan-karyawan dilingkungan kemenag Kab.OKI.
Dalam sambutanya Ishak berharap, pejabat yang dilantik akan memegang amanah serta menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.(ad/14).

Rabu, 07 Januari 2015

KAKANKEMENAG OKI SERAHKAN DIPA 2015



Kayu Agung, Inmas.
Pukul 08.30 wib, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ilir, Drs. H. Ishak Putih serahkan DIPA Anggaran Tahun 2015. Yang bertempat di Ruang Kerjanya, Melalui Kasubbag Tata Usaha H. Syamsul Bahri S,Ag, Rabu (7/1).
Kasubbag Tata Usaha H. Syamsul membagikan Dipa kepada Kasi-Kasi di lingkungan kantor Kemenag Kab. OKI, di hadiri oleh Seluruh Pejabat Kantor Kementerian Agama Kab.OKI yaitu : Kasi Bimas Islam Drs. A Syukri Kasi Pendd. Madrasah Drs. H. Muzakkir Muid, M.Si, Kasi Pais, Drs, H. Mutawalli M.Pd.I, Kasi Pd & Pontren, H. Muazni, S.Ag serta Penyelenggara Syari’ah, H. Muntasir, S.Sos.
Kakan Kemenag melalui Kasubbag TU, menyampaikan bahwa Anggaran DIPA Tahun 2015 ini tidak jauh beda dari tahun 2014, maka harapan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Komering Ilir kepada Masing-masing Pejabat ( Kasi) untuk dapat mempelajari DIPA Tahun Anggaran 2015 yang telah mereka terima.
“Siapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat melaksanakan DIPA tersebut serta tetap selalu berkoordinasi ke KPA dan PPK,“harapnya.(PAIS/14)

KEMENAG OKI PIN NILAI BUDAYA KERJA


Dengan hormat, Berikut kami sampaikan desain pin 5 (lima) nilai budaya Kementerian Agama. Sesuai dengan arahan Menteri Agama agar Kakanwil memproduksi pin dengan diameter 6 (Enam) cm dan dibagikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kab./Kota se Sumsel untuk digunakan pada saat Upacara HAB Tanggal 3 Januari 2015. Pemakaian dimulai dengan penyematan pin secara simbolis oleh Ka.Kankemenag Kab./Kota kepada perwakilan pegawai dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Hormat kami.

Sabtu, 03 Januari 2015

KEMENAG KAB OKI BUKA RANGKAIAN HAB KE 69



Kayu Agung, Inmas.
Memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI ke 69 tahun 2015, Kantor Kementerian Agama Kab OKI gelar upacara bendera Peringatan HAB ke 69 bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama Kab.OKI (3/1) Sabtu pukul 07.30 wib. Pada kesempatan tersebut KakanKemenag Kab OKI, Drs. H. Ishak Putih, M.Si sebagai pembina upacara.
Upacara peringatan ini dihadiri seluruh pegawai dilingkungan Kemenag Kab OKI baik KUA, Madrasah se-Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada upacara HAB itu, Ishak Putih membacakan sambutan tertulis Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Peringatan HAB ke 69 mengambil tema “Menegakkan Nilai-Nilai Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan Sebagai Ruh Budaya Kerja Kementerian Agama”.
Kakankemenag menghimbau terkait dengan tema tersebut hendaknya tidak hanya sekedar slogan tapi harus diimplementasikan di dunia nyata di jajaran Kementerian Agama.Lebih lanjut, sambutan menteri agama juga mengingatkan kepada seluruh pegawai Kementerian Agama pada posisi dan jabatan apapun wajib menciptakan birokrasi yang bersih serta bekerja dengan jujur, cerdas dan ikhlas.
Dalam sambutan itu, menteri juga menekankan birokrasi yang baik dan ideal di era reformasi dan revolusi mental harus meninggalkan kultur ”bapakisme”, yaitu segala hal bergantung pada atasan tanpa memberi ruang bagi berkembangnya gagasan, inisiatif dan prakarsa inovatif dari bawahan.
Pada hari ulang tahun Kementerian Agama sekarang ini, mari kita mensyukuri segala prestasi yang telah dicapai dan menjadikannya lebih baik lagi di masa mendatang.

KEMENAG OKI GELAR SOSIALISASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Kayuagung, Humas.
Sebagai upaya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kasi Pendidikan Agama Islam (KASI PAIS) beserta pengawas PAIS Kemenag Kab OKI mengadakan Pembinaaan dan Sosialisasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam  di 18 Kecamatan Kab OKI.
Kegiatan pembinaan dan sosialisasi kurikulum ini mendapat rerspon positif dari seluruh guru PAI se Kabupaten Ogan Komering Ilir yang tergabung dalam MGMP PAI SMP dan  SMA/SMK, ini terbukti dengan permohonan dari guru PAI melalui UPTD di tiap kecamatan yang meminta kegiatan tersebut agar diadakan setiap kecamatan.
Melihat keinginan yang kuat dari guru PAI dalam merespon kurikulum 2013, menjadikan kepala Kantor Kemenag OKI di wakili oleh Kasi PAIS Bapak Drs. H. Mutawalli M.Pd.I untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang kurikulum 2013 di tiap kecamatan. Menurut Mutawalli kegiatan sosialisasi ini baru dilaksanakan di 6 Kecamatan Yakni Lempuing Jaya pada tanggal 10 September 2013, Lempuing tanggal 18 September 2013, Jejawi tanggal 23 September 2013, SP Padang pada tanggal 24 September 2013 dan Pampangan dan Pangkalan Lampam pada tanggal 2 Oktober 2013. “Sengaja dua kecamatan ini kita gabungkan karena letak dan lokasi yang berdekatan.” Ujar Mutawalli.
Mutawalli menambahkan khusus dalam pengurusan tunjangan profesional atau sertifikasi, Kementerian Agama telah menyediakan anggaran cukup besar untuk membayar tunjangan profesi guru Pendidikan Agama Islam baik yang berstatus PNS atau Non PNS. “Jadi harus bagaimana lagi peran besar Kemenag dalam upaya meningkatkan kesejahteraan GPAI?” ungkap Mutawalli.
Lanjut Mutawalli, sekarang tinggal bagaimana peran guru PAI dalam mengimplementasikan dilapangan sehingga tujuan meningkatkan mutu Pendidikan Agama islam di sekolah bisa terwujud, dan menghasilkan out put anak didik dengan karakter religi dan berakhlakul karimah.
Menyinggung masalah Pendataan Emis, Mutawalli menghimbau kepada guru PAI di Kabupaten OKI agar pro Aktif dalam pendataan Emis agar data guru PAI benar-benar akurat karena akan berhubungan dengan masalah sertifikasi GPAI, dan dalam waktu dekat kami akan mengadakan kerja sama dengan Diknas Pendidikan Kab OKI dalam pendataan GPAI ini dengan komitmen bagi guru yang tidak terdata dalam Emis, maka Diknas Pendidikan tidak merekomendasikan guru PAI tersebut mengajar di sekolah baik Negeri maupun swasta
Sementara itu, Pengawas Pendidikan Agama Islam Kemenag Kab OKI mengatakan bahwa kegiatan ini harus di lakukan agar Guru PAI di Kabupaten OKI mengetahui perubahan pada kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan kurikulum 2006, ini merupakan tahap pertama setelah sosialisasi, “Nanti akan kita lakukan pola penerapannya dan bagaimana praktek pembuatan bahan ajar yang baik.” Jelasnya.
Kasi PAI kemenag Kab OKI juga mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam yang Profesional dan meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam di Sekolah, dengan harapan tujuan pendidikan nasional bisa tercapai dengan dibarengi output anak didik berkarakter religius dan berakhlakul karimah.(ad/13)

KEMENAG OKI GELAR IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI



Kayuagung, Inmas.
Sebanyak 154 guru PAI tingkat SD,SMP,SMA/SMK se-Kab.OKI yang terdiri dari 57 orang guru PAI KKG SD, 49 guru PAI MGMP SMP, dan 48 guru PAI MGMP SMA/SMK perwakilan dari masing-masing Kecamatan yang ada di Kab.OKI mengikuti  Implementasi Kurikulum PAI 2013 TK SD, SMP, SMA.
Kegiatan ini berlangsung di Aula SDN 14 kayuagung dan turut hadr dalam kegiatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. OKI, Drs. H. Ishak Putih, M.Si yang dalam sambutannya ia mengatakan tujuan diselenggarakannya workshop ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru PAI dalam membuat perangkat pembelajaran yang baik sehingga terciptanya suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
“Melalui kegiatan ini guru PAI harus benar-benar siap menghadapi kurikulum PAI 2013, dan Kemenag Kab.OKI sangat menyambut dan mendukung,”ungkap Ishak.
Lebih lanjut ishak mengharapkan Kab.OKI dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain sehingga pelaksanaan kurikulum PAI 2013 di sumsel pada umumnya dapat berjalan baik dan maksimal.
Pada kesempatan lain Kasi Pais, Drs. H. Mutawalli, M.Pd.I mengatakan kegiatan ini diharapkan guru PAI dapat terinovasi untuk dapat meningkatkan Propesionalisme guru PAI, dan di kegiatan ini guru PAi di fokuskan pada pembuatan perangkat pembelajaran PAi baik pada tingkat SD,SMP, SMA/SMK sehingga guru PAI yang ada di Kab.OKI betul-betul siap melaksanakan amanah pemerintah.
Pada kesempatan yang sama ketua pokjawas kab.OKI, Hj. Nursidah, S.Pd.I juga menyampaikan bahwa pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga pendidik yang professional punya peran strategis dalam pembentukan pengetahuan keterampilan dan karakter peserta didik,
“Kita sebagai guru PAI harus pandai dan mampu berinovasi sehingga dapat meningkatkan kreatifitas di sekolah masing-masing. Ini terselenggara dari bantuan Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel pada KKG, MGMP SMP dan SMA/SMK di Kab.OKI 2014,”jelanya.ad/14

Kamis, 01 Januari 2015

KABUPATEN OKI DALAM GEOGRAFI

Lambang Kabupaten OKI


LAMBANG DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 25/DPRDOKI/1973 Kabupaten Ogan Komering Ilir Bermotto “"Bende Seguguk”" dengan lambang berbentuk perisai dengan rincian sebagi berikut :



  1. Kepala perisai bertuliskan “"OGAN KOMERING ILIR"” warna huruf merah dengan dasar kuning.
  2. Badan perisai berwarna biru laut yang bermakna "“Kedamaian"”.
  3. Pohon Beringin menggambarkan "P“engayoman".”
  4. Gambar bende atau gong berwarna kuning memiliki makna kebudayaan daerah.
  5. Gambar  untaian  kapas  berjumlah  12  kuntum  sebagai  makna  “"Kemakmuran Sandang"”.
  6. Gambar  untaian  padi  berjumlah  26  bermakna  "Kemakmuran  pangan  dan  jumlah marga yang ada pada jaman dulu".”
  7. Motto "Bende Seguguk"” dengan tulisan berwarna hitam mengandung makna “Gong Satu Kesatuan”.
Keseluruhan lambang secara umum menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepemimpinan daerah dengan semangat persatuan dan kesatuan di dalam mewujudkan keseimbangan, antara kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan masyarakat.

KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR



 Letak Geografis dan Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak di antara 104o,20' dan 106o,00' Bujur Timur dan 2o,30' sampai 4o,15' Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 10 meter di atas permukkan air laut. Secara administrasi berbatasan dengan:
  • Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang di sebelah Utara;
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Propinsi Lampung di sebelah Selatan;
  • Kabupaten Ogan Ilir di sebelah Barat, dan;
  • Selat  Bangka  dan  laut  Jawa  di  sebelah Timur.
Luas  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  sebesar 19.023,47 Km2 dengan  kepadatan  penduduk sekitar 39-40  jiwa  per  Km2. Kabupaten ini terdiri atas 18 kecamatan. Wilayah paling luas adalah Kecamatan Tulung Selapan (4.853,40 Km2) dan yang paling sempit adalah Kecamatan Kota Kayu Agung (145,45 Km2).

Luas Daerah dan Wilayah Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir Per Tahun Kecamatan 2013
 Keadaan Alam
a. Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang beriklim tropis. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober setiap tahunnya. Sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai dengan bulan April. Penyimpangan musim biasanya berlangsung lima tahun sekali, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari pada musim penghujan dengan rata-rata curah hujan 231,28 mm pertahun.
                  Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten OKI Pada Tahun 2012
b. Topografi
Wilayah barat Kabupaten Ogan Komering Ilir berupa hamparan dataran rendah yang sangat luas. Sebagian besar 25 persen daratan dan 75 persen perairan yang merupakan rawa-rawa yang membentang. Beberapa kecamatan dialiri sungai-sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi air. Daerah pegunungan hampir tidak  ada, hanya terdapat daratan sempit dan daerah yang berbukit-bukit di Kecamatan Pampangan. Daerah yang paling rendah adalah Kecamatan Air Sugihan dengan ketinggian hanya 8 meter dari permulaan laut, sedangkan yang tertinggi adalah di Kecamatan Mesuji Makmur. Di sisi Timur terdapat garis pantai yang memanjang dari kecamatan Sungai Menang, Cengal, Tulung selapan dan Kecamtan Air Sugihan. Garis pantai tersebut bermuara pada Laut selat Bangka.
c. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang ada terdiri dari tanah aluvial dan podsolik. Tanah aluvial terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tanah ini mengandung humus yang bermanfaat untuk tanaman pertanian. Sedangkan tanah podsolik terdapat di daratan yang tidak tergenang air dengan tingkat kesuburan tanah lebih rendah dibandingkan dengan jenis tanah aluvial.
d. Hidrologi
Sistem hidrologi yang membentuk danau di wilayah OKI pada prinsipnya termasuk ke dalam satuan geomorfik rawa, karena air yang terakumulasi di dalam cekungan tersebut pada umumnya berasal dari rawa yang berada di sekitarnya. Di Kabupaten ini dijumpai empat danau yaitu danau Deling di Kecamatan Pampangan, danau Air Nilang di Kecamatan Pedamaran, danau Teluk Gelam di Kecamatan Teluk Gelam dan danau Teloko di Kecamatan Kayuagung. Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten OKI memiliki 3 sistem yaitu DAS Musi, DAS Bulularinding dan DAS Mesuji.
Di daerah aliran sungai banyak terdapat lebak yang pasang surut airnya dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan lebak terendam air, namun dimusim kemarau airnya surut. Terdapat juga bagian daerah yang airnya tidak pernah kering, dikenal dengan istilah lebak lebung. Lebak lebung merupakan tempat perkembangbiakan ikan yang alami dan potensial.
e. Flora dan Fauna
Keanekaragaman hayati di daerah ini merupakan jenis tanaman dan binatang daerah tropis. Tanaman hutan yang lazim ditemui antara lain : meranti, merawan, terentarang, gelam, pelawan, dan petanang.Sedangkan tanaman perkebunan yang paling dominan adalah karet, kelapa sawit, dan kelapa.
Padi, palawija serta sayur-sayuran merupakan tanaman pangan yang terdapat di daerah ini. Disamping itu daerah ini juga dikenal sebagai sentra buah seperti duku, durian, rambutan, nangka, jeruk, semangka, pepaya dan pisang.
Binatang yang terdapat didaerah ini kebanyakan binatang liar, antara lain beruang, rusa, kancil, harimau, babi hutan, buaya, ular, kera, dan tenuk. Binatang peliharan yang ada adalah sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, dan itik.

Jarak dari Kayuagung ke Ibukota Kecamatan

Jarak yang paling jauh dari ibukota Kabupaten (Kayuagung) ke kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu Air sugihan yang berjarak 200 km. Ibukota kecamatan yang terdekat dengan Kayuagung yaitu Teluk Gelam yang berjarak 17 km.






Kabupaten OKI Dalam Angka

Kumpulan data statistik di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir berupa angka dari berbagai sektor pembangunan yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir dan instansi/dinas/lembaga/ lainnya yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan dalam Kabupaten OKI Tahun 2012

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten OKI 2009-2012

Kebutuhan Hidup Minimum/Kebutuhan Layak Pekerja Kabupaten OKI 2012

Perkembangan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten OKI 2003-2012

Upah Minimum Sektoral Kabupaten OKI 2012









Sejarah Kabupaten OKI

Pada masa penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir termasuk ke  dalam  wilayah  Keresidenan  Sumatera  Selatan  dan  Sub  Keresidenan  (Afdeeling) Palembang  dan  Tanah  Datar  dengan  ibukota  Palembang.  Afdeeling ini  dibagi  dalam beberapa  onder  afdeeling,  dan  wilayah  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  meliputi  wilayah onder afdeelingKomering Ilir dan onder afdeelingOgan Ilir.
Setelah  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  merdeka,  wilayah  Kabupaten  Ogan Komering Ilir termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian berdasarkan  Undang-undang Darurat Republik Indonesia  Nomor  4 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera  Selatan.  Setelah  adanya  pembubaran  marga,  wilayah  Kabupaten  Ogan Komering Ilir dibagi menjadi 12 kecamatan defenitif dan 6 kecamatan perwakilan.
Kemudian  sebelum  tahun  1996  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir memiliki  14 kecamatan  definitif  dan  4  kecamatan  perwakilan.  Keempat  kecamatan  perwakilan tersebut  adalah  Kecamatan  Pematang  Panggang  (sekarang  Kecamatan  Sungai  Menang) dengan  Kecamatan  Induk  Mesuji,  Kecamatan  Cengal  dengan  Kecamatan  Induk  Tulung Selapan, Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung  Raja dan Kecamatan Jejawi  dengan  Kecamatan  Induk  Sirah  Pulau  Padang.  Selanjutnya  pada  tahun  2001 keempat kecamatan perwakilan tersebut disahkan menjadi kecamatan definitif, sehingga Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki 18 kecamatan.
Berdasarkan  Keppres  Nomor  37  Tahun  2003  tentang  Pembentukan  Kabupaten Ogan  Komering  Ulu  Timur,  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  dan  Kabupaten  Ogan  Ilir  di Provinsi  Sumatera  Selatan,  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  dimekarkan  menjadi  dua kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten  Ogan Ilir yang beribukota di  Inderalaya.  Wilayah  Kabupaten  Ogan  Ilir  meliputi  Kecamatan  Inderalaya,  KecamatanTanjung Raja, Kecamatan Tanjung Batu, Kecamatan Muara Kuang, Kecamatan Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari 12 kecamatan.
Kemudian  berdasarkan  Perda  Nomor  5  Tahun  2005,  wilayah  Kabupaten  Ogan Komering  Ilir  kembali  dimekarkan  sehingga  terbentuk  6  kecamatan  baru,  yaitu Kecamatan  Lempuing  Jaya  yang  merupakan  pecahan  dari  Kecamatan  Lempuing, Kecamatan  Mesuji Makmur  dan  Kecamatan  Mesuji Raya  yang merupakanpecahan dari Kecamatan  Mesuji,  Kecamatan  Pedamaran  Timur  yang  merupakan  pecahan  dari Kecamatan  Pedamaran,  Kecamatan  Teluk  Gelam  yang  merupakan  pecahan  dari Kecamatan Tanjung Lubuk dan Kecamatan Pangkalan Lampam yang merupakan pecahan dari Kecamatan Pampangan. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif memiliki 18 Kecamatan.

Sejarah Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir


Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran
1981 1996 2001 Keppres No.37 Tahun 2003 Perda No.5 Tahun 2005
Lempuing Lempuing Lempuing Lempuing Lempuing Jaya
Mesuji Mesuji Mesuji Pematang Panggang Mesuji Sungai Menang Mesuji Sungai Menang
Mesuji Makmur
Mesuji Raya
Tulung Selapan Tulung Selapan Tulung Selapan Cengal Tulung Selapan Cengal Tulung Selapan Cengal
Pedamaran Pedamaran Pedamaran Pedamaran Pedamaran Pedamaran Timur
Tanjung Lubuk Tanjung Lubuk Tanjung Lubuk Tanjung Lubuk Tanjung Lubuk Teluk Gelam
Kota Kayuagung Kota Kayuagung Kota Kayuagung Kota Kayuagung Kota Kayuagung
Sirah Pulau Padang Sirah Pulau Padang Sirah Pulau Padang Jejawi Sirah Pulau Padang Jejawi Sirah Pulau Padang Jejawi
Pampangan Pampangan Pampangan Pampangan Pampangan Pangkalan Lampam
Air Sugihan Air Sugihan Air Sugihan Air Sugihan
Tanjung Raja Tanjung Raja Tanjung Raja Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir
Muara Kuang Muara Kuang Muara Kuang
Inderalaya Inderalaya Inderalaya
Tanjung Batu Tanjung Batu Tanjung Batu
Pemulutan Pemulutan Pemulutan





Visi Dan Misi Kabupaten OKI


Visi dan Misi Kabupaten Ogan Komering Ilir 2014-2019




Visi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019 adalah: 

"Terwujudnya Masyarakat OKI Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa"


Visi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2014-2019 ini menjadi cita-cita bagi pembangunan yang secara sistematis bagi pennyelenggaraan pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir.  Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai beikut:
OKI Maju berlandaskan Iman dan Taqwa;
Kondisi wilayah dan masyarakat yang memiliki infrastruktur perekonomian, Pendidikan, Kesehatan Air Bersih, dan Ketenagalistrikan, sehingga berkemapuan mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan global namun tetap mempertahankan ciri identitas masyarakat Ogan Komering Ilir yang majemuk, saling menghargai dan menghormati dalam bingkai  keluarga besar masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang serasi dan harmonis berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
OKI Mandiri berlandaskan Iman dan Taqwa;
Kemampuan Pemerintah daerah untuk menyelenggaranakan pemerintahan  dan pembangunan serta kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang,pangan dan papan), serta dapat berpatisipasi dalam pembangunan daerah dengan mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. sehingga masyarakat lebih beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah daerah;
OKI Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa;
Berkurangnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran, sekolah, Usia harapan Hidup dan meningkatnya daya Beli Masyarakat, sehingga memiliki penghidupan yang layak/seimbang jasmani dan rohani, berdaya saing, memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah, serta memilliki integritas dan moralitas sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih mandiri dan maju, yang berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.





Misi Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2014-2019
Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019 tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan beserta pokok-pokok penjelasannya sebagai berikut:
  1. Mewujudkan Pembangunan Dari Desa
  2. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat.
  3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
  4. Peningkatan  Pertumbuhan  Ekonomi
  5. Mewujudkan Penataan Pemanfaatan dan Peruntukan Ruang Yang  Ramah Lingkungan
  6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya.


Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan pada visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014-2019 maka disusun tujuan pembangunan selama lima tahun kedepan sebagai berikut:
Misi 1: Mewujudkan Pembangunan Dari Desa
  • Mengurangi kesenjangan antar wilayah sekaligus mewujudkan pemerataan dan keadilan pembangunan
  • Terlaksananya pembangunan infrastruktur pada desa-desa tertinggal/terisolir dan terciptanya keseimbangan pertumbuhan antar wilayah.
Misi 2: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Pelayanan Masyarakat
  • Menciptakan pemerintahan yang amanah, sehingga mampu menjadi motivator, fasilitator, serta inovator dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
  • Terwujudnya organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaannya dan mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
Misi 3: Meningkatkan kesejahteraan rakyat
  • Meningkatkan kualitas penduduk melalui penggarusutamaan gender dan perlindungan anak sehingga mampu mengembangkan potensinya untuk berusaha dalam pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM)
  • Terwujudnya kualitas pendidikan penduduk yang ditandai oleh semakin menurunnya angka buta huruf dari 3,36 persen menjadi 2 persen dan meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 6,77 tahun menjadi 8 tahun, serta meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) dari 68,71 tahun menjadi 70 tahun dan IPM dari 71,82 menjadi 73,00
Misi 4: Peningkatan pertumbuhan ekonomi
  • Mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata
  • Menurunnya jumlah penduduk miskin dari 14,28 persen menjadi 11,49 persen dan menurunnya angka pengangguran terbuka dari 6,11 persen menjadi 4,95 persen, Tercapainya pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 6,50 persen per tahun, Meningkatnya Pendapatan Per kapita atas harga berlaku dari Rp. 11.396.201, menjadi Rp.15.610.417, serta meningkatnya daya beli masyarakat dari Rp. 633.800,- menjadi Rp.649.410 per kapita per bulan
Misi 5. Mewujudkan penataan pemanfaatan dan peruntukan ruang yang ramah lingkungan
  • Mewujudkan tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan memiliki infrastruktur wilayah yang memadai, dan berbasis pertanian dalam arti luas yang berlandaskan keadilan, kesejahteraan, pemerataan, dan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
  • Terciptanya Pengembangan sistem pusat permukiman dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya guna mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, keterjangkauan pelayanan umum, dan peningkatan dinamika ekonomi
Misi 6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya
  • Meningkatkan kualitas umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan dan kerukunan kehidupan beragama yang dinamis serta makin meningkatnya peran serta umat dalam pembangunan
  • Terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan, kerukunan yang dinamis antar umat beragama



 Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran


No. Misi Tujuan Sasaran
1. Mewujudkan pembangunan dari desa Mengurangi kesenjangan antar wilayah sekaligus mewujudkan pemerataan dan keadilan pembangunan Terlaksananya pembangunan infrastruktur pada desa-desa tertinggal/terisolir dan terciptanya keseimbangan pertumbuhan antar wilayah
2. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan Daerah dan Pelayanan Masyarakat Menciptakan pemerintahan yang amanah, sehingga mampu menjadi motivator, fasilitator, serta inovator dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Terwujudnya organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaannya dan mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Meningkatkan kualitas penduduk melalui penggarusutamaan gender dan perlindungan anak sehingga mampu mengembangkan potensinya untuk berusaha dalam pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) Terwujudnya kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk yang ditandai oleh semakin menurunnya angka buta huruf dari 3,36 % menjadi 2% dan meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 6,77 tahun menjadi 8 tahun, serta meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) dari 68,71 tahun menjadi 70 tahun dan IPM dari 71,82 menjadi 73,00
4. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata Menurunnya jumlah penduduk miskin dari 14,28% menjadi 11,49% dan menurunnya angka pengangguran terbuka dari 6,11% menjadi 4,95%, Tercapainya pertumbuhan ekonomi dari rata-rata 6,50% per tahun, Meningkatnya Pendapatan Per kapita dari Rp. 11.396.201, menjadi Rp.15.610.417, serta meningkatnya daya beli masyarakat dari Rp. 633.880,-menjadi Rp.649.410/per kapita/bulan
5. Mewujudkan penataan pemanfaatan dan peruntukan ruang yang ramah lingkungan Mewujudkan tata ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan memiliki infrastruktur wilayah yang memadai, dan berbasis pertanian dalam arti luas yang berlandaskan keadilan, kesejahteraan, pemerataan, dan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Terciptanya Pengembangan sistem pusat permukiman dan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan budaya guna mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, keterjangkauan pelayanan umum, dan peningkatan dinamika ekonomi
6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya Meningkatkan kualitas umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan dan kerukunan kehidupan beragama yang dinamis serta makin meningkatnya peran serta umat dalam pembangunan Terciptanya suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan, kerukunan yang dinamis antar umat beragama




Isu Strategis Pembangunan Ogan Komering Ilir

Berbagai permasalahan dan isu strategis Kabupaten Ogan Komering Ilir, antara lain:
  1. Permasalahan ketimpangan pembangunan antara wilayah barat dengan wilayah timur Ketersediaan infrastruktur antara wilayah timur dan wilayah barat terjadi ketimpangan dimana ketersediaan infrastruktur di wilayah barat lebih baik di banding wilayah timur, dimana ketersediaan jaringan transportasi jalan/ jembatan, air bersih, listrik, pasar dan sarana komunikasi di wilayah barat lebih baik di banding wilayah timur. Mengakibatkan masih banyaknya desa-desa tertinggal di wilayah timur kabupaten ogan komering ilir dari 321 desa dan kelurahan yang ada terdapat 145 desa tertinggal (43,23%), dengan kondisi demikian maka kabupaten ogan komering ilir di kategorikan salah satu kabupaten tertinggal dari 183 kabupaten tertinggal di indonesia
  2. Permasalahan penyelenggaraan pemerintahan umum, antara lain: Belum optimalnya pengembangan aparatur dan kelembagaan. Rendahnya pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah;Belum tuntasnya persoalan agraria (perbatasan wilayah, sengketa lahan usaha dan sertifikasi tanah/lahan milik rakyat; Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien dan efektif pembenahan birokrasi menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku seluruh jajaran aparat pemerintahan di semua tingkatan secara terpadu dan sistemik.
    Selain itu upaya penataan ulang secara bertahap dan sistemik daerah perlu terus dilakukan melalui penataan kelembagaan atau institusi yang efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas sdm yang profesional, akuntabilitas tinggi kepada masyarakat dan pelayanan publik yang prima. Selain itu, permasalahan dalam konteks ini adalah mensinergikan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang profesional.
  3. Permasalahan terkait kelembagaan dan ketatalaksanaan antara lain: Struktur kelembagaan pemerintahan kabupaten ogan komering ilir masih belum optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat. Selain itu, tata laksana di lingkungan organisasi pemerintah kabupaten ogan komering ilir juga masih perlu mendapat perhatian khusus, agar lebih respon terhadap kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang lebih prima dalam artian dapat lebih cepat, mudah, murah dan terhindar dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Permasalahan tata laksana tersebut sangat terkait erat dengan kualitas dan kapasitas sumber daya pegawai yang masih belum memadai, sehingga berpengaruh pada lemahnya pelayanan publik yang langsung kepada masyarakat, seperti kecamatan, desa dan kelurahan.
    Pembangunan kabupaten ogan komering ilir memerlukan dukungan ketersediaan anggaran yang memadai. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional. Selain itu kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkatan pemerintah mulai dari kelurahan, kecamatan, dan kota masih perlu ditingkatkan, meskipun kabupaten ogan koering ilir mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (wtp) dalam pengelolaan keuangan daerah. Kemudian dengan terus berkembangnya wilayah kabupaten ogan komering ilir menyebabkan persoalan-persoalan batas wilayah.
    Batas wilayah dengan kabupaten sekitar seperti dengan kabupaten banyuasin, ogan komering ulu timur, ogan ilir dan dengan kabupaten mesuji provinsi lampung, masih menjadi permasalahan. Selain itu belum jelasnya batas wilayah antar kecamatan dan batas wilayah antar desa sering menimbulkan konflik di masyarakat. Persoalan pertanahan yang sering menjadi konflik di masyarakat adalah sengketa lahan usaha antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan.
  4. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, kemiskinan masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kabupaten ogan komering ilir. Berdasarkan data persentase penduduk miskin di kabupaten ogan komering ilir terus mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 16,17 persen menjadi 14,28 persen pada tahun 2013, namun demikian kondisi ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata persentase kemiskinan provinsi sumatera selatan dan nasional.
    Masih tingginya jumlah pengangguran terbuka di kabupaten ogan komering ilir yaitu sebesar 6,11 persen pada tahun 2013, kondisi demikian dikarenakan bertambahnya angkatan kerja baru serta minimnya lapangan pekerjaan formal, menyebabkan banyaknya tenaga kerja tidak terserap yang kemudian justru diberdayakan di daerah lain yang memiliki banyak lapangan kerja formal.
  5. Bidang Pendidikan Permasalahan pendidikan di kabupaten ogan komering ilir ditandai dengan masih rendahnya rata-rata lama sekolah yaitu baru mencapai 6,77 tahun pada tahun 2013, yang artinya bahwa rata-rata penduduk kabupaten ogan komering tingkat pendidikannya hanya sampai smp kelas i semester i, kemudian dilihat dari angka melek huruf kabupaten ogan komering ilir pada tahun 2013 sebesar 96,64 persen artinya masih terdapat 3,36 persen penduduk kabupaten ogan komering ilir masih buta huruf, disamping itu permasalahan pendidikan lainnya yaitu banyaknya prasarana dan sarana pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas, serta sistem penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas melalui pembentukan karakter melalui penyediaan kelompok-kelompok belajar terutama pendidikan anak usia dini (paud/tk/tpa).
  6. Bidang kesehatan. Belum optimalnya sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga ogan komering ilir khususnya untuk keluarga miskin, diindikasikan dengan masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum/tidak terakomodir program jamkesmas, masih tingginya angka kematian ibu dan anak, keterbatasan jumlah, mutu tenaga kesehatan dan penyebarannya yang kurang merata serta masih terbatasnya prasarana dan sarana kesehatan terutama di perdesaan, masih terdapat 61 desa yang belum memiliki akses layanan kesehatan terutama poskesdes.
  7. Permasalahan pengelolaan sumberdaya alam. Kabupaten ogan komering ilir mempunyai luas wilayah yang terluas di provinsi sumatera selatan, dengan luas wilayah 1,9 juta hektar, kabupaten ini memiliki berbagai macam sumber daya alam, antara lain sumber daya lahan, batubara, pasir kuarsa, dan batu granit namun belum dikelola secara optimal. Kemudian, permasalahan utama pada lahan pertanian tanaman pangan sawah lebak yaitu belum optimalnya pengelolaan lahan sehingga hanya bisa ditanami setahun sekali, bahkan masih banyak lahan pertanian tanaman pangan yang belum diusahakan.
    Masalah lain dalam pengelolaan lahan pertanian tanaman pangan ini adalah seringnya gagal tanam dan gagal panen akibat perubahan iklim (kekeringan dan banjir), keterbatasan lahan usaha yang dimiliki oleh masyarakat, sementara untuk pembukaan areal tanaman pangan yang baru memerlukan biaya yang cukup besar. Selanjutnya belum seluruh desa memiliki wadah ekonomi mikro atau koperasi yang dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan industri rumah tangga.
  8. Pemanfaatan tata ruang yang berdimensi lingkungan hidup Permasalahan utama dalam pemanfaatan ruang ini adalah perubahan penggunaan lahan, seperti perubahan fungsi lahan kawasan hutan menjadi kawasan budidaya perkebunan, sehingga banyak kawasan hutan yang diubah menjadi perkebunan, perubahan fungsi lahan kawasan hutan lindung menjadi lahan tambak di sepanjang pantai timur oleh masyarakat yang berada di sepanjang pantai. Selain itu permasalahan lainnya adalah belum optimalnya pengendalian alih fungsi lahan oleh pemerintah kabupaten ogan komering ilir, hal ini akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan hidup yang akan berdampak langsung kepada masyarakat seperti pembukaan areal kebun sawit dan hutan tanaman industri di lahan rawa.
Berdasarkan analisis permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan daerah kedepan, maka ditetapkan 6 (enam isu status) sbb:
  1. Pemerataan dan keadilan pembangunan
  2. Penyelenggaraan tatakelola pemerintahan dan reformasi birokrasi
  3. Keterbatasan sumber pembiayaan pembangunan
  4. Kesejahteraan masyarakat
  5. Pengelolaan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah
  6. Pengendalian pemanfaatan ruang guna memastikan keberlangsungan daya dukung lingkungan.
Untuk menjawab permasalahan dan isu-isu strategis tersebut di atas maka ditetapkan 8 (delapan) program prioritas sebagai berikut :
  1. Pembangunan infrastruktur perdesaan, melalui: pembangunan jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, dermaga, listrik, sungai, pasar tradisional dan sarana komunikasi.
  2. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, melalui : reorganisasi dan restrukturisasi skpd; peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya aparatur; optimalisasi pendapatan daerah (intenfikasi dan ekstensifikasi); penyelesaian permasalahan pertanahan.
  3. Penuntasan program wajib belajar 9 tahun, melalui: peningkatan kelompok-kelompok belajar di perdesaan dan penyediaan satu desa satu paud/tk/tpa.
  4. Peningkatan pelayanan kesehatan, melalui: penyediaan satu desa satu poskesdes.
  5. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, Melalui : pengurangan pengeluaran dan peningkatan pendapatan keluarga miskin dan penyediaan satu desa satu kud, serta optimalisasi program padat karya.
  6. Ketahanan pangan, melalui : optimalisasi sektor pertanian, penanganan gagal tanam dan gagal panen.
  7. Pengendalian pemanfaatan lahan, melalui : penyusunan rencana umum tata ruang kota (rutrk) dan (rdtrk) serta penyusunan kawasan strategis; pembangunan dan pengembangan permukiman dan perumahan termasuk kasiba dan lisiba; pengamanan perda rtrw kab oki.
  8. Kerukunan umat beragama, melalui : peningkatan efektivitas forum kerukunan umat beragama; pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan toleran; Peningkatan ketaatan beragama masyarakat yang terwujud dalam sikap dan perilaku sosial yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam ajaran agama dan budaya; Menumbuhkembangkan wawasan keagamaan dan toleran selaras dengan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan.




PEMERINTAHAN

 

PEMERINTAHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR


Wilayah Administratif
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi habis dalam 18 kecamatan, dan masingmasing kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan. Sedangkan setiap desa-desa dan kelurahan di dalamnya tersusun atas dusun, lingkungan maupun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun tetangga.
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Tahun 2012
Jumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013 sebanyak 321 desa/kelurahan, terdiri atas 13 kelurahan dan 308 desa.

Tabel Batas Wilayah, Jumlah Desa dan Kelurahan Per Kecamatan Di Kabupaten OKI Tahun 2012


No. Kecamatan Batas Wilayah Desa Kelurahan Jumlah
1. Lempuing Utara : Kec. Lempuing Jaya
Selatan : Kecamatan Mesuji Makmur
Timur : Kecamatan Mesuji
Barat : Kabupaten OKU Timur
17 - 17
2. Lempuing Jaya Utara : Kecamatan Pedamaran
Selatan : Kabupaten OKU Timur & Kec.Lempuing
Timur : Kecamatan Mesuji Raya
Barat : Kecamatan Teluk Gelam
16 - 16
3. Mesuji Utara : Kecamatan Mesuji Raya
Selatan : Kecamatan Mesuji raya
Timur : Propinsi Lampung
Barat : Kecamatan Lempuing
16 - 16
4. Mesuji Makmur Utara : Kecamatan Lempuing
Selatan : Propinsi Lampung
Timur : Kecamatan Mesuji
Barat : Kabupaten OKU Timur
20 - 20
5. Mesuji Raya Utara : Kecamatan Pedamaran
Selatan : Kec.Lempuing Jaya dan Kec.Mesuji
Timur : Kecamatan Mesuji
Barat : Kecamatan Lempuing Jaya
17 - 17
6. Sungai Menang Utara : Kecamatan Cengal
Selatan : Provinsi Lampung
Timur : Laut Jawa/Pantai
Barat : Kecamatan Mesuji
18 - 18
7. Tulung Selapan Utara : Air Sugihan
Selatan : Cengal
Timur : Laut Jawa/Pantai
Barat : Pangkalan Lampam
22 1 23
8. Cengal Utara : KecamatanTulung Selapan
Selatan : Kecamatan Sungai Menang
Timur : Laut Jawa/Pantai
Barat : Kcamatan Pedamaran
13 - 13
9. Pedamaran Utara : Pampangan dan Kec. Kayuagung
Selatan : Kecamatan Lempuing Jaya
Timur : Pedamaran Timur
Barat : Teluk Gelam
14 - 14
10. Pedamaran Timur Utara : Kecamatan Pedamaran
Selatan : Kecamatan Mesuji Makmur
Timur : Kecamatan Cengal dan Kec. S.Menang
Barat : Kecamatan Pedamaran
7 - 7
11. Tanjung Lubuk Utara : Kabupaten Ogan Ilir
Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Timur : Kecamatan Teluk Gelam
Barat : Kabupaten Ogan Ilir
21 1 22
12. Teluk Gelam Utara : Kabupaten Ogan Ilir
Selatan : Kabupaten OKU Timur
Timur : Kec.Lempuing Jaya & Kec.Pedamaran
Barat : Kecamatan Tanjung lubuk
14 - 14
13. Kayu Agung Utara : Kec.Sirah Pulau Padang
Selatan : Kec. Pedamaran
Timur : Kecamatan Pampangan
Barat : Kabupaten Ogan Ilir
14 11 25
14. Sirah Pulau Padang Utara : Kec.Jejawi
Selatan : Kecamatan Kayu Agung
Timur : Kecamatan Pampangan
Barat : Kabupaten Ogan Ilir
20 - 20
15. Jejawi Utara : Kab. Banyuasin
Selatan : Kecamatan Sirah Pulau Padang
Timur : Kecamatan Pampangan
Barat : Kab Ogan Ilir
19 - 19
16. Pampangan Utara : Kabupaten Banyuasin
Selatan : Pedamaran
Timur : Kecamatan Pangkalan Lampam
Barat : Kecamatan SP Padang
22 - 22
17. Pangkalan Lampam Utara : Kabupaten Banyuasin
Selatan : Kecamatan Pampangan
Timur : Kecamatan Pampangan
Barat : Kecamatan Tulung Selapan
19 - 19
18. Air Sugihan Utara : Kabupaten Banyuasin
Selatan : Kecamatan Pangkalan Lampam
Timur : Selat Bangka
Barat : Kabupaten Banyuasin
19 - 19
Jumlah 308 13 321
Keanggotaan Dewan
Berdasarkan hasil pemilu legislatif tahun 2009, jumlah anggota dewan di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 45 orang. Perolehan kursi terbanyak adalah Partai PDI Perjuangan dan Partai Demokrat masing-masing 10 dan 6 kursi. Partai Keadilan Sejahtera 5 Kursi (PKS), Partai Bulan Bintang dan Hanura masing-masing 4 kursi.

Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013


No. Partai Anggota Laki-Laki Anggota Perempuan Jumlah
1.  PDI- Perjuangan  9 1 10 orang
2.  Partai Golkar  5 - 5 orang
3.  Partai Persatuan Pembangunan  3 - 3 orang
4.  Partai Keadilan Sejahtera  4 1 5 orang
5.  Partai Amanat Nasional  3 - 3 orang
6.  Partai Bulan Bintang  3 1 4 orang
7.  Partai Bintang Reformasi  2 - 2 orang
8.  Partai Demokrat  6 - 6 orang
9.  Hanura  4 - 4 orang
10.  Gerindra  3 - 3 orang
Jumlah 42 3 45 orang

Pemerintahan
Berdasarkan Perda Kabupaten OKI No 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 tahun 2008 yang memuat tentang pembentukan struktur organisasi Pemerintahan Kabupaten OKI menyebutkan bahwa susunan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten OKI terdiri dari 1 orang sekretaris daerah, 4 orang asisten bidang dan 11 kepala bagian. Selain itu juga terdapat 19 dinas dan 13 Lembaga Teknis Daerah yang mencakup 1 inspektorat, 9 badan, 2 kantor dan 1 RSUD.
Bagian Setda Kabupaten Ogan Komering Ilir
  1. Bagian Pemerintahan
  2. Bagian Administrasi Pembangunan
  3. Bagian Pertanahan
  4. Bagian Keuangan
  5. Bagian Kesejahteraan Rakyat
  6. Bagian Hukum 
  7. Bagian Organisasi
  8. Bagian Ekonomi
  9. Bagian Umum
  10. Bagian Humas dan Protokol
  11. Bagian Perlengkapan
Dinas Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir
  1. Dinas Pendidikan
  2. Dinas Kesehatan
  3. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  4. Dinas Pertanian
  5. Dinas Peternakan
  6. Dinas Perkebunan
  7. Dinas Kehutanan
  8. Dinas Pemuda dan Olahraga
  9. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
  10. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Pengairan
  11. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
  12. Dinas Kelautan dan Perikanan
  13. Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata
  14. Dinas Tata Kota dan Pertamanan
  15. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
  16. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
  17. Dinas Sosial
  18. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
  19. Dinas Pertambangan dan Energi
Lembaga Teknis Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir
  1. Inspektorat Kabupaten
  2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
  3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
  4. Badan Ketahanan Pangan
  5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
  6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
  7. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
  8. Badan Lingkungan Hidup
  9. Badan Pengelola Pasar dan Kebersihan
  10. Badan Perizinan dan Penanaman Modal
  11. Kantor Pemberdayaan Perempuan
  12. Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah
  13. Rumah Sakit Umum Daerah 

PERTAMBANGAN

 

POTENSI DAN INVESTASI PERTAMBANGAN KABUPATEN OKI


Hasil pertambangan di Kabupaten Ogan Komering ilir adalah tanah liat sebanyak 24.305,01 m3 , batu kali atau koral sebanyak 58.292,28 m3 , tanah urug sebanyak 592.776,27 m3 , pasir kali sebanyak 834.381,58 m3 dan batu pecah sebanyak 99.895,62 m3.
Selain hasil pertambangan dan penggalian tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir juga memiliki potensi yang cukup besar dibidang pengembangan pertambangan dan energi. Bahan tambang dan galian yang cukup prospektif untuk diusahakan adalah batubara, pasir kuarsa, granit dan pasir besi. Potensi batu granit terdapat di Kecamatan Pampangan dengan potensi sebesar 83,5 juta ton, pasir kuarsa terdapat di Kecamatan Cengal dengan cadangan tereka sekitar 50 juta ton, Batubara terdapat di Kecamatan Mesuji dengan cadangan sekitar 325 juta ton dan pasir besi terdapat di Kecamatan Cengal dengan cadangan ratusan juta ton.
Produksi Bahan Tambang dan Galian menurut Jenis Barang dan Lokasi  di OKI, 2011 - 2012
Energi
Di Kabupaten OKI belum semua desa dapat dialiri listrik, dan banyak juga yang belum dapat menikmati air bersih, apalagi air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kayu Agung masih sangat terbatas.
Tahun 2012 jumlah desa yang dapat dijangkau listrik melalui PT PLN sebanyak 140 desa. Pelayanan listrik di Kabupaten OKI, dicakup oleh 3 wilayah kerja PT PLN, yaitu Ranting Kayuagung, Ranting Tugumulyo, dan Ranting Pematang Panggang.
Sementara itu jumlah air minum yang telah disalurkan oleh PDAM Kayuagung tahun 2012 sebanyak 739.945 m3 ke 3.256 pelanggan.
Potensi Sektor Pertambangan Kabupaten OKI Tahun 2011 - 2012
16 Titik Sumber Gas Dan Batubara Ditemukan Di OKI
Terdapat 16 sumber tambang gas dan batu bara di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), saat ini beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tambang gas dan batu bara sudah berniat untuk berinvestasi di Kabupaten OKI. Beberapa sumber tambang itu berada di kecamatan Cengal, Sungai menang, Lempuing dan Mesuji Makmur.
Untuk sumber tambang batu bara Paling banyak terdapat di kecamatan Cengal dan Sungai Menang. Selain penghasil batu bara Kabupaten OKI bakal menjadi salah satu daerah penghasil Sumber Daya Alam (SDA) berupa Gas Metan Batu bara atau Coal Beat Methane (CBM), hal ini dapat dilihat dari penemuan potensi sumber Gas Metan di Desa Balian Makmur, Kecamatan Mesuji makmur dan di Desa Tebing suluh, Kecamatan lempuing.
Penemuan ini adalah hasil eksplorasi yang dilakukan oleh PT East Ogan Methane.

PERTANIAN

 

POTENSI DAN INVESTASI PERTANIAN KABUPATEN OKI


Sektor pertanian merupakan sektor unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, karena sektor ini memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan. Disamping itu keadaan geografis daerah Ogan Komering Ilir memang sangat cocok untuk pengembangan sektor ini. Sektor pertanian terbagi atas lima sub sektor, meliputi sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) atau sering disebut tanaman pangan hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Tanaman Bahan Makanan
Komoditi sektor tanaman bahan makanan meliputi padi, palawija dan hortikultura. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir produksi padi sawah dan padi ladang tahun 2012 sebesar 581.739 ton yang dihasilkan dari 135.641hektar luas panen. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 angka ini mengalami penurunan yaitu dari 585.006 ton padi dari 130.871 hektar luas panen.
Sedangkan tanaman palawija menghasilkan 393,18 ton kacang tanah, 861,6 ton kedelai, 156,4 ton kacang hijau, 8.590 ton jagung, 42.403 ton ubi kayu dan 828 ton ubi jalar.
Produksi Padi dan Palawija Kabupaten OKI Tahun 2006-2012 (Ton)
Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan komoditas unggulan sektor pertanian. Luas areal perkebunan rakyat yang terbesar adalah komoditi karet dengan luas 181.463 ha kemudian kelapa sawit seluas 12.675 ha disusul kelapa seluas 3.998 ha.
Kehutanan
Hutan menjadi wahana lingkungan hidup. Terutama mampu menjaga kestabilan cadangan air tanah, menjadi paru-paru di daerah, rumah tinggal satwa, juga hasil kayunya sangat bermanfaat.
Kayu gelondongan yang berkualitas baik banyak diproduksi dari hasil hutan produksi meliputi kayu bulat dan kayu tiang. Pada tahun 2012, kayu yang dihasilkan sebanyak 1.051.878,37 m3.
Peternakan
Produksi hasil peternakan berupa daging, susu dan telor. Populasi ternak besar pada tahun 2012 diantaranya terdapat 30.058 ekor sapi, 9.252 ekor kerbau dan 22.737 ekor kambing. Sedangkan ternak kecil terdiri dari 575.240 ekor ayam buras, 140.297 ekor itik/itik manila dan 447.430 ayam pedaging.
Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2011 adalah 20.834 ton perikanan laut, 11.683 ton perikanan umum dan perikanan budidaya menghasilkan sebanyak 3.403 ton ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan diantaranya ikan patin, gabus, nila dan betutu. Di Kabupaten ini terdapat perusahaan tambak udang besar yang berkualias ekspor, yaitu PT Wachyuni Mandira. Perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Sungai Menang persisnya di Desa Bumi Pratama Mandira.
 
Luas Panen dan Produksi Padi Menurut Kecamatan dalam Kabupaten OKI Tahun 2012


PERINDUSTRIAN